Warta

Warga NU Diminta Ikuti Sikap PBNU Terkait Kasus FPI

Selasa, 3 Juni 2008 | 09:21 WIB

Jakarta, NU Online
Warga Nahdlatul Ulama (NU) di seluruh Indonesia diminta untuk mengikuti sikap Pengurus Besar NU terkait kasus penyerangan Front Pembela Islam (FPI) pada aktivis Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) di Jakarta, Ahad (1/6) lalu.

Selain diimbau menahan diri dan tidak melakukan tindakan kekerasan, kalangan Nahdliyin (sebutan untuk warga NU) juga diminta tidak melibatkan NU sebagai organisasi dalam kasus yang berhubungan dengan organisasi pimpinan Habib Riziq Shihab itu.<>

“Saya ingatkan kepada yang bersangkutan supaya menghentikan langkah-langkah (kekerasan), karena justru NU akan memberikan sanksi kepada siapa pun yang melakukan provokasi, bukan kepada yang terprovokasi,” ujar Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi kepada wartawan di kantornya, Jalan Kramat Raya, Jakarta, Selasa (3/5).

Menurut Hasyim, tragedi Monas 1 Juni yang mengakibatkan sejumlah orang luka-luka itu rawan untuk dimanfaatkan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Kalangan Nahdliyin, katanya, harus memahami bahwa NU bisa jadi akan menjadi ‘umpan’ untuk kerusuhan berikutnya.

Hal itu dapat dibuktikan dengan dilibatkannya sejumlah organisasi di bawah naungan NU, dalam kasus tersebut, seperti halnya Gerakan Pemuda Ansor, Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber daya Manusia NU, Ikatan Pencak Silat NU Pagar Nusa, dan lain-lain.

“Setelah peristiwa Monas, banyak yang berwacana, menggiring GP Ansor, menggiring Pagar Nusa, menggiring Lakpesdam NU. Tidak ada hak apa pun untuk melakukan itu,” terang Hasyim yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikam, Malang, Jawa Timur, itu.

Sementara itu, aparat kepolisian hingga saat ini masih belum menangkap 5 anggota FPI yang menjadi tersangka penyerangan terhadap aktivis AKKBB. Aparat polisi masih terus memburu ke-5 tersangka tersebut.

"Kita terus melakukan pencarian keberadaan mereka di mana," tutur Kepala Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Metro Jaya, Kombes Pol I Ketut Untung Yoga Ana di kantor Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Selasa (3/6).

Untung tidak bisa memastikan kapan para tersangka itu bisa ditangkap. Namun, dia berjanji bahwa polisi akan bertindak maksimal. Polisi juga akan mengambil langkah-langkah persuasif untuk antisipasi terjadinya kerusuhan lagi. (rif)