Sumenep, NU Online
Sudah banyak yang dilakukan oleh Gugus Tugas (Gugas) NU Peduli Covid-19 Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Pragaan Sumenep, Jawa Timur. Mulai pemberian sembilan bahan pokok atau Sembako untuk ketahanan pangan, penyemprotan disinfektan, membagi masker, penyadaran kepada warga, dan pengadaan tempat cuci tangan yang semuanya terjadwal rapi.
Kali ini yang menjadi sasaran tim Gugas adalah Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Aeng Panas. Tim bersama Ketua PRNU dan Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor Aeng Panas membagikan wastafel portable atau tempat cuci tangan ke berbagai masjid, Jumat (24/4).
"Walaupun bulan puasa, kami tidak putus semangat untuk menebarkan kebaikan," kata Badrul Subakih.
Sekretaris Gugas ini memiliki pandangan bahwa mencuci tangan dengan sebun merupakan cara terbaik dalam mencegah penularan Covid-19.
"Keberadaan fasilitas tersebut bisa merangsang masyarakat yang nantinya diharapkan warga bisa membuat sendiri di rumahnya masing-masing," ungkapnya.
Jangan Sepelekan Cuci Tangan
Di kesempatan berbeda, Wakil Ketua MWCNU Pragaan yang juga warga Aeng Panas berpendapat bahwa Islam adalah agama yang membawa maslahah dan mencegah mudharat bagi manusia. Di antara bentuknya adalah Rasulullah SAW mengajarkan pola hidup bersih dan tampil indah.
"Mencuci tangan salah satu perilaku yang dicontohkan Nabi Muhammad kepada kita dan masih berlaku sampai sekarang," ungkapnya.
Dirinya menegaskan bahwa cuci tangan terdengar sepele, tapi mungkin saja karena meremehkan yang sepele bisa mendatangkan penyakit bagi manusia.
"Padahal mencuci tangan memiliki manfaat yang besar pengaruhnya pada kesehatan," kata Kiai Imam Sutaji saat dimintai keterangan.
Di lain sisi, tim Gugas sekaligus Ketua PR GP Ansor Aeng Panas menjelaskan bahwa ada tiga titik yang dijadikan sasaran yakni Masjid Al-Muktabar yang diketuai Gus Ahmad Sahidi Rizal, Masjid At-Tafdlil dengan ketua Gus Ahmad David Imron Sadali, dan Masjid Al-Lailiyah, Kiai Maimun sekaligus Rais PRNU Aeng Panas.
"Fasilitas ini diberikan atas dasar kepedulian NU pada masyarakat agar membiasakan hidup bersih, utamanya dengan mencuci tangan sebelum masuk masjid," terang Nawawi.
Bantuan sekaligus perhatian ini tentu saja diterima dengan senang hati. Para ketua takmir masjid juga menyambut tim Gugas dengan suka cita.
"Meski puasa pertama tidak mengurangi rasa lelah dan lapar saat kalian bertugas, semoga mendapat pahala dari Allah SWT," doa Kaia Maimun kepada tim.
Dirinya mengucapkan terima kasih atas sumbangsih dan semangat yang diberikan. Demikian pula berharap menjadi penambah semangat dalam beribadah.
"Semoga dibalas dengan pahala yang lebih besar, apalagi saat ini hari pertama puasa. Semoga apa yang kalian lakukan bernilai ibadah," pungkasnya.
Kontributor: Firdausi
Editor: Ibnu Nawawi