Daerah

Kampoeng Coklat ini akan Menjadi Lokasi Halal Bihalal Warga NU

Jumat, 21 Agustus 2015 | 13:04 WIB

Blitar, NU Online
Lokasi wisata  Educasi Kampung Coklat pada 1 September 2015 nanti akan ditempati acara halal bihalal NU Kabupaten Blitar. Tidak banyak yang tahu kalau lokasi wisata ini adalah milik warga Nahdliyin.<>

Tempat ini adalah milik H Cholid Musthofa  seorang tokoh NU asal Kademangan Kabupaten Blitar. Tepatnya  berlokasi di Desa Plosorejo Kecamatan Kademangan Kab. Blitar.

Jika Anda masuk dari Kota Blitar, lokasi dapat ditempuh melalui jalan kota yang menuju ke arah kademangan, sampai ketemu jembatan Kademangan belok kiri, lurus sampai ketemu pasar kademangan, masih lurus sampai ketemu perempatan menuju kearah lodoyo (Gunung Betet) kemudian belok kiri. Ikuti jalan lurus kurang lebih 3 km. lokasi ada di utara jalan atau sisi kiri jalan, dekat dengan perbatasan Desa Plosorejo dengan Desa Darungan Kademangan, Kabupaten Blitar.

Di sini kita bisa melihat proses pengolahan kakao, mulai dari pembibitan, panen, penjemuran, penggilingan, grinding, memasak, menghias, dan mengemas, tergantung dari paket wisata yang kita ambil. Tarifn ya mulai Rp. 15.000  sampai dengan  Rp. 50000. Tapi kalau kita hanya bertujuan untuk berbelanja, bisa masuk dan gratis.

Dari lokasi parkir kita akan disambut oleh biji kakao yang sedang dijemur. Biji kakao yang dijemur ini memiliki aroma yang khas. Setelah melewati bagian ini, kita akan disambut dengan kebun kakao yang rindang dan sejuk.

Pengunjung dapat bersantai sembari menikmati makanan, karena disini juga menjual  berbagai olahan makanan, seperti bakso, rujak ulek, pepes ikan, pepes jamur, nasi putih, nasi tiwul, nasi ampok, dan tentunya minuman coklat. Kita bisa menikmati makanan yang telah kita pesan dibawah kebun coklat yang rindang.

“Coklat merupakan salah satu jenis tanaman yang dapat tumbuh subur di daerah beriklim tropis, seperti Indonesia misalnya. Kendati demikian cokelat amat disukai oleh semua kalangan tanpa ada perbedaan usia, dari anak-anak hingga orang dewasa sangat menggemarinya,’’ ujar H Kholid Musthofa pemilik Kampoeng Coklat kepada NU Online pada suatu kesempatan.

Digemarinya cokelat dari berbagai kalangan tersebut, lanjut Kholid, tidak terlepas dari rasa jenis panganan ini yang dapat dinikmati dalam kondisi apapun. Selain itu juga dapat di olah dengan berbagai varian menu sesuai dengan kesukaan kita. “Lebih dari itu cokelat yang berasal dari tumbuhan Kakao ini mengandung zat yang dapat memberikan efek tenang bagi yang mengkonsumsinya,’’ kata Kholid yang juga anggota Banser  Blitar itu.

Ia menjelaskan bahwa kandungan cokelat terdapat banyak zat yang bermanfaat untuk tubuh. Diantaranya: kalori, karbohidrat, transvet, vitamin A, Vitamin E dan zat trieobromin.

“Zat Trieobromin itulah yang dapat memberikan pengaruh efek tenang bagi siapapun yang mengkonsumsi cokelat, karena itu tidak heran kalo cokelat digemari semua usia,” katanya.

Ia katakan, selain memberikan efek tenang jenis panganan yang satu ini juga dapat memberikan efek kenyang bagi yang mengkonsumsinya. Hal ini dikarenakan terdapatnya unsur karbohidrat yang kandungannya cukup banyak.

“Pesatnya pertumbuhan bisnis cokelat dewasa ini membuka pintu untuk jalur ekspor yang dapat menjadi peluang bagi pelaku UMKM. Fenomena seperti ini hampir terjadi seluruh pelosok negeri ini, dimana banyak tumbuh enterpreneur – enterpreneur rumahan dengan berbagai bentuk dan inovasi,” tandasnya.

Menghadapi pasar bebas, Ia tetap yakin produk Kampoeng Coklat Blitar  siap bersaing. Kendati demikian, kualitas produk dan komposisi bahan harus tetap dijaga guna menarik minat konsumen, selain itu juga tentang legalitas harus ditingkatkan.

“Secara kualitas kami siap bersaing dalam pasar bebas,  Namun itu semua juga tergantung dari kapasitas produksinya,” jelasnya.

Ia jelaskan, Kampung Cokelat, merupakan salah satu wahana edukasi baru di Kab. Blitar. Meski baru berusia setahun lebih sejak di lounching bulan April 2014 lalu, wahana wisata ini mendapatkan respon luar biasa. Terbukti banyak pengunjung dari luar kota datang, meski hanya sekedar untuk belajar tehnik budidaya tumbuhan kakao dan bisnis cokelat. Terlabih pada saat weekend atau liburan, lahan yang luasnya 1,5 hektar tersebut di sesaki 7000 pengunjung.

“Setiap pengunjung yang datang di wahana wisata tersebut bakal merasa dimanjakan oleh pihak pengelola. Pasalnya, hanya dengan membayar tiket masuk sebesar Rp. 5 000,00 perak setiap orang dapat langsung menikmati seluruh fasilitas yang ada di dalamnya.

“Tiap pengunjung yang datang ke Kampung Cokelat ini tidak hanya sekedar menikmati minuman cokelat saja. Melainkan juga dapat belajar budidaya tumbuhan kakao, praktek mengolah mencetak dan menghias cokelat, serta r bisnis cokelat,” jelasnya.

Yang menarik lagi masing-masing pengunjung akan mendapatkan piagam dari pihak manajemen Kampung Cokelat dan dapat pula membeli bibit tumbuhan Kakao yang harganya relatif sangat murah. “Pengunjung dapat pula membeli bibit Kakao yang dapat di tanam di halaman rumah, hanya Rp.2000,00 per biji,” tambahnya. (Imam Kusnin Ahmad/Anam)


Terkait