Jakarta, NU Online
Lembaga Pendidikan Ma'arif Nahdlatul Ulama menggelar Focus Group Discussion di lantai delapan Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Kamis (1/2) dengan tema bahasan "Kontribusi Pendidikan Ma'arif NU dalam Menyiapkan Generasi Emas di 2030". Hadir Ketua LP Ma'arif NU H Arifin Junaidi, Sekretaris LP Ma'arif NU Harianto Oghie, dan Wakil Sekretaris PBNU Masduki Baidlowi.
Pada forum ini, panitia menghadirkan tiga pembicara, yaitu Pengasuh Pesantren Al-Anwar Rembang KH Abdul Ghofur Maimun, Sekretaris PWNU Jawa Timur Akhmad Muzakki, dan Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama H Ahmad Jayadi.
Menurut Ketua Panitia Hj. Saidah Sakwan, FGD kali ini sengaja mengangkat tema tersebut karena pada 2030 memasuki satu abad Nahdlatul Ulama.
Berangkat dari tema itu pula, ia mengemukakan berbagai persoalan yang harus dijawab Ma'arif NU dalam menghadapi era digital.
"Proses seperti apa sih generasi yang ingin kita ciptakan yang berdasarkan pada ideologi besar kita Ahlussunnah wal-Jama’ah," tanyanya.
Pada forum yang digelar untuk meminta masukan dari para pembicara ini, ia juga mengajukan persoalan tentang cara implementasi dan aksentuasi ideologi Ahlussunnah wal-Jama’ah dalam konteks membentuk karakter anak-anak ke depan.
Karena menurutnya, sekarang sudah memasuki era digital yang dinamakan dengan revolusi keempat.
"Bagaimana era digital ini bisa diantisipasi dan membawa kemaslahatan bagi NU ke depan. Nah, ini yang menjadi pemikiran kami di Ma’arif, terutama bagaimana kita bisa mempertahankan nilai-nilai lama kita yang itu menjadi khazanah kita tapi hidup di era sekarang," ungkapnya.
Hasil dari FGD ini akan menjadi bahan rumusan dan akan dibawa ke Rakernas LP Ma'arif NU yang akan diselenggarakan pada Februari. (Husni Sahal/Abdullah Alawi)