Sidoarjo, NU Online
Isu kebencanaan masih menjadi topik yang penting untuk terus digaungkan. Hal tersebut mengingat Indonesia merupakan negara yang rawan akan berbagai bencana, khususnya bencana alam. Maka diperlukan sosialisasi pengetahuan atas kebencanaan itu sendiri sedini mungkin dan secara menyeluruh.
Menindaklanjuti kondisi tersebut, SMP Nidhomuddin, Krembangan, Taman, Sidoarjo, Jawa Timur menggelar program mitigasi bencana, Rabu (9/10).
Kegiatan tersebut atas kerja sama dengan Pengurus Cabang (PC) Lembaga Penanggulangan Bencana dan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Sidoarjo, Jawa Timur.
Dengan mengadakan pelatihan siaga bencana, Kepala SMP Nidhomuddin, Dihaudin mengemukakan bahwa kegiatan dalam rangkaian peringatan Hari Santri 2019.
“Dalam memperingati hari santri, kami mengadakan pelatihan siaga bencana,” katanya.
Selama kegiatan, sejumlah siswa dan guru, serta warga sekitar mendapatkan pelatihan dan pendidikan berkaitan dengan kerawanan terhadap potensi bencana. Juga upaya penanganan dini terhadap korban bencana.
Lebih lanjut, Sekretaris PC LPBINU Sidoarjo, Ahmad Zainuddin menjelaskan bahwa dalam waktu berbeda nantinya akan melibatkan para relawan dan tenaga sukarelawan dari Dewan Koordinasi Cabang (DKC) Corp Barisan Pelajar (CBP) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Sidoarjo.
“Kami yang punya para relawan akan melakukan pelatihan ke sekolah-sekolah dengan memberikan pelatihan-pelatihan dan simulasi berkaitan dengan penanggulangan bencana,” jelasnya.
Selama kegiatan pelatihan di SMP Nidhomuddin tersebut melibatkan sejumlah peserta didik dan seluruh guru serta warga sekolah lainnya.
Selain materi yang disampaikan oleh trainer dari PC LPBINU Sidoarjo, juga ada simulasi yang dibantu dari ambulan dari Pengurus Cabang (PC) Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) Sidoarjo.
Demikianlah sekolah ini menyelenggarakan kegiatan dalam memperingati hari santri dibuat dengan kemasan berbeda, sehingga ada nuansa lain. Yakni dengan menggelar pelatihan penanggulangan bencana.
Kegiatan dimulai pukul 09.00 sampai jam 12.00 berjalan semarak karena banyak simulasi yang digelar. Hal tersebut membuat adrenalin siswa terpacu seperti turun dari lantai 2 ke lantai 1 dengan seutas tali dan lain sebagainya.
Pewarta: Syakir NF
Editor: Ibnu Nawawi