Daerah

Momentum Hari Santri, Bupati Tegal Ajak Benahi Resolusi Sikap

Ahad, 25 Oktober 2020 | 07:00 WIB

Momentum Hari Santri, Bupati Tegal Ajak Benahi Resolusi Sikap

Peringatan Hari Santri di Kabupaten Tegal dengan menggelar upacara bendera (Foto: NU Online/Nurkhasan)

Tegal, NU Online

Peringatan Hari Santri 2020 diharapkan dapat menjadi momentum perubahan resolusi sikap. Sikap bersama berperang melawan Covid-19 serta melindungi diri sendiri dan keselamatan orang lain dengan menerapkan protokol kesehatan. 

 

“Dimulai dari disiplin memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Kebiasaan di era normal baru ini lah yang harus kita terapkan,” kata Umi.

 

Pernyataan tersebut disampaikan Bupati Tegal Hj Umi Azizah saat memimpin upacara Hari Santri 2020 tingkat Kabupaten Tegal di Halaman Belakang Kantor Bupati Tegal pada Kamis (22/10). 

 

Karena upaya menerapkan protokol kesehatan, menurut Umi menjadi usaha untuk memutus rantai penularan Covid-19. "Mungkin saja jalan kita masih panjang, sehingga masih banyak yang harus kita perjuangkan di masa sulit ini. Tapi di sini, kita juga bisa belajar dari sejarah. Sejarah perjuangan para santri kita dengan ruhul jihadnya. Bersatu, bertempur mempertahankan kemerdekaan,” ujarnya.

 

Sejalan dengan itu, tema Hari Santri tahun ini yang mengangkat 'Santri Sehat, Indonesia Kuat', menurut Umi juga sebagai jawaban dari komitmen bersama dalam mendorong kemandirian dan kekhasan pesantren. 

 

“Saya yakin, jika santri dan keluarga besar pesantren sehat, bisa melewati pandemi Covid-19 ini dengan baik. Insyaallah negara kita juga akan sehat dan kuat,” tegas Umi.

 

Meskipun demikian, Umi yang juga Ketua PC Muslimat NU Kabupaten Tegal itu menyadari bahwa pesantren adalah entitas yang rentan dengan persebaran Covid-19. Keseharian dan pola komunikasi para santri yang terbiasa tidak berjarak antara satu dengan lainnya adalah model komunikasi yang islami, unik, dan khas. 

 

"Namun sekaligus juga rentan terhadap penularan virus. Akan tetapi, tidak pula dapat dipungkiri pengalaman beberapa pesantren yang berhasil melakukan upaya pencegahan, pengendalian, dan penanganan dampak pandemi Covid-19 menjadi bukti nyata bahwa pesantren juga memiliki kemampuan di tengah berbagai keterbatasan fasilitas yang dimilikinya," tegasnya. 

 

Modal utamanya lanjutnya, adalah tradisi kedisiplinan yang selama ini diajarkan kepada para santri. Keteladanan dan sikap kehati-hatian kiai dan pimpinan pesantren. Karena mereka tetap akan mengutamakan keselamatan santrinya dibanding lainnya.

 

“Terima kasih kepada seluruh santri Indonesia atas peran dan kontribusinya kepada umat, bangsa dan negara. Selamat Hari Santri. Santri sehat, Indonesia kuat,” imbuh Umi.

 

Usai upacara berlangsung, dilakukan penyerahan pemenang lomba hHadrah Virtual dan lomba Musabaqah Qiroatul Kutub peringatan Hari Santri 2020 RMINU Kabupaten Tegal. 

 

Adapun pemenang lomba hadrah yakni juara pertama diraih oleh Pesantren Ma’hadut Tholabah Babakan Lebaksiu, juara kedua Ponpes Al-Fathku Lebaksiu, dan juara ketiga Pesantren Hasyim Asy’ari Tarub. 

 

Lomba Musabaqah Qiroatul Kutub juara pertama dimenangkan oleh Pesantren Tarbiyatul Mubtadiin Danawarih Balapulang, juara kedua Pesantren Al-Fajar Babakan Lebaksiu, dan juara ketiga Pesantren Tarbiyuth Tholibin Batumirah Bumijawa. 

 

Ketua PCNU Kabupaten Tegal H Akhmad Was'ari kepada NU Online Sabtu (24/10) mengungkapkan, dalam kondisi kekinian para santri juga dituntut untuk memiliki sikap kesiagaan dan tanggap terhadap keberadaan bangsa dan negara Indonesia. 

 

"Sepanjang bangsa dan negara ini diganggu, NU tidak melihat siapapun presidennya, tetap akan berusaha bagaimana mempertahankan bangsa dan negara indonesia," tegasnya.

 

"Sekali lagi hari santri untuk betul-betul dijadikan sebagai tonggak sejarah kepedulian NU terhadap bangsa dan negara. Dan Insyaallah sepanjang bangsa dan negara Indonesia masih ada, maka selama itu pula keterlibatan NU di dalam turut serta mempertahankan tidak akan pernah berhenti," sambungnya.

 

Was'ari juga meminta para santri untuk berada di garda paling depan untuk menciptakan suasana yang kondusif, aman, dan nyaman sehingga cita-cita bangsa ini akan bisa terlaksana dengan baik. 

 


Kontributor: Nurkhasan
Editor: Abdul Muiz