NU Tegal: Hari Santri Tonggak Sejarah Kepedulian NU kepada Bangsa dan Negara
Ahad, 25 Oktober 2020 | 05:30 WIB
Istighotsah kebangsaan dalam rangka Hari Santri 2020 oleh PCNU Kabupaten Tegal (Foto: NU Online/Nurkhasan)
Nurkhasan
Kontributor
Tegal, NU Online
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Tegal Jawa Tengah melalui Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU) menggelar Istighotsah Kebangsaan dan Tasyakuran Hari Santri 2020, Rabu (21/10) malam di Pesantren Dar Al-Qur'an Al-Islamy Lebaksiu Kidul, Kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal.
Ketua PCNU Kabupaten Tegal H Akhmad Was'ari mengatakan, memperingati hari santri pada hakekatnya adalah mengenang kembali sejarah perjuangan para kiai dan santri dalam mempertahankan kemerdekaan. Dimana tentara sekutu dan NICA akan menguasai Indonesia khususnya Kota Surabaya yang akan digempur oleh penjajah.
"Semangat dari kiai dan masyayikh yang dikomando Hadrotus Syekh KH Hasyim Asy'ari mampu menggerakkan seluruh elemen masyarakat dari yang muda, tua, dan semua unsur 'cancut taliwanda' untuk bersama sama apa yang dimaksudkan dalam resolusi jihad," ujarnya.
Kepada NU Online, Sabtu (24/10) Ketua PCNU yang juga Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tegal mengatakan, implementasinya pada saat ini adalah sebagaimana yang disampaikan pada lagu yalal wathon, NU tetap memiliki satu kesiapsiagaan untuk mempertahankan Indonesia.
"Di mana dalam syairnya secara tegas menyatakan 'Indonesia Negeriku engkau panji martabatku, siapa datang mengancammu kan binasa di bawah dulimu," tegasnya mengutip syair lagu syubbanul wathon.
Menurutnya, dalam kondisi kekinian para santri juga dituntut untuk memiliki sikap kesiagaan dan tanggap terhadap keberadaan bangsa dan negara Indonesia. Ditegaskan, sepanjang bangsa dan negara ini diganggu. NU tidak melihat siapapun presidennya tetap akan berusaha bagaimana mempertahankan bangsa dan negara indonesia.
"Sekali lagi hari santri nasional untuk betul betul dijadikan sebagai tonggak sejarah kepedulian NU terhadap bangsa dan negara. Dan Insyaallah sepanjang bangsa dan negara Indonesia masih ada, maka selama itu pula keterlibatan NU di dalam turut serta mempertahankan tidak akan pernah berhenti," tandasnya
Was'ari juga meminta para santri berada di garda paling depan untuk menciptakan suasana yang kondusif, aman, dan nyaman sehingga cita cita bangsa ini akan bisa terlaksana dengan baik.
Istighotsah kebangsaan dipimpin oleh KH Bahron dan doa dipimpin KH Nahisun Isa Mufti, KH Miftahudin, dan KH Syamsul Arifin tetap menerapkan protokol kesehatan ketat. Kegiatan disiarkan langsung melalui YouTube Pemkab Tegal dan Radio Slawi Ayu FM 99,3 MHz.
Hadir dalam kesempatan itu, anggota Forkopimda Kabupaten Tegal, Forkompincam Lebaksiu, Pengurus PCNU, RMINU, MWCNU Lebaksiu, Badan Otonom NU dan ratusan santri Pesantren Dar Al-Qur'an Al-Islamy Lebaksiu.
Kontributor: Nurkhasan
Editor: Abdul Muiz
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua