NU Peduli Salurkan Bantuan Sembako untuk Warga Terdampak Bencana di Desa Sirnasari Sukabumi
Kamis, 19 Desember 2024 | 21:00 WIB
UPZISNU Tangkil menyalurkan bantuan sembako untuk warga terdampak bencana di Desa Sirnasari, Pabuaran, Sukabumi. (Foto: dok. UPZISNU Tangkil)
Sukabumi, NU Online
NU Peduli melalui Unit Pengumpul Zakat Infak dan Sedekah Nahdlatul Ulama (UPZISNU) Ranting Tangkil menyalurkan bantuan untuk warga terdampak bencana banjir dan pergeseran tanah di Desa Sirnasari, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Ketua UPZISNU Ranting Tangkil, Cidahu Sukabumi, Ijang mengatakan bahwa bantuan yang diserahkan berupa sembako.
Ia merinci bantuan yang disalurkan itu berupa 20 dus mi, 120 kg telur ayam, jajanan ringan senilai Rp500 ribu, 10 dus air mineral 1,5 liter, 4 dus sabun cuci piring botol 300 ml dan uang jajan untuk anak-anak dengan total Rp1.000.000.
"Total keseluruhan Rp. 7.000.000," jelasnya kepada NU Online, pada Kamis (19/12/2024).
Pria yang juga menjabat sebagai Kepala Desa Tangkil ini menyatakan bahwa sumber anggaran penyaluran bantuan tersebut berasal dari sumber daya keuangan UPZISNU Ranting Tangkil.
"Skema penyaluran melalui posko bencana alam Desa Sirnasari," lanjutnya.
Ia berharap, bantuan yang disalurkan itu dapat meringankan dan membantu pemulihan warga terdampak bencana.
"Semoga hal ini menjadi amal ibadah dan motivasi peranan UPZISNU Ranting Tangkil dalam media dakwah ukhuwah Islamiyah. Karena seharusnya tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah. Bila memudahkan kesulitan orang lain niscaya dimudahkan juga kesulitan kita dengan rezeki yang berlimpah," harapnya.
Sementara itu, Sekretaris LAZISNU Sukabumi Ahmad Sodikin mengatakan bahwa NU Peduli melalui LAZISNU Sukabumi telah beberapa kali menyalurkan bantuan kepada korban terdampak bencana di Sukabumi.
Menurutnya, bantuan yang terakhir disalurkan melalui UPZISNU Ranting Tangkil seperti yang dibahas di atas.
"Bantuan sudah diberikan kepada para korban. Agenda-agenda ini sesuai kinerja ataupun instruksi yang telah disampaikan oleh tim NU Peduli," ujarnya.
Kronologi terjadinya bencana, kata pria yang akrab disapa Aceng ini, pada Senin hingga Selasa (2-3/12/2024) hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Sukabumi. Lalu pada Rabu (4/12/2024) terjadi bencana banjir, longsor dan pergeseran tanah di hampir 39 kecamatan di Sukabumi.
Data terbaru, 36 kecamatan sudah masuk ke fase transisi sedangkan tiga lainnya masih harus memperpanjang status tanggap darurat selama beberapa ke depan.