Daerah

Dampak Bencana di Sukabumi Kian Meluas: 3.064 Jiwa Mengungsi, 10 Orang Meninggal

Senin, 9 Desember 2024 | 16:30 WIB

Dampak Bencana di Sukabumi Kian Meluas: 3.064 Jiwa Mengungsi, 10 Orang Meninggal

Bencana alam di Sukabumi merendam ribuan rumah warga. (Foto: NU Online/Amus)

Sukabumi, NU Online

Cuaca ekstrem yang melanda wilayah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, sejak Selasa-Senin (3-9/12/2024) membuat 39 kecamatan dan 172 desa terdampak.


Pemerintah Kabupaten Sukabumi telah menetapkan status tanggap darurat terhadap bencana alam ini sejak Rabu, 4 Desember 2024.


Dikutip dari data yang dihimpun Pos Komando Kabupaten Sukabumi, per Senin (9/12/2024) hari ini, peristiwa alam yang menghantam Sukabumi dengan berbagai macam bencana, mulai dari tanah longsor, banjir bandang, dan pergerakan tanah ini, telah membuat 10.160 jiwa dari 6.312 Kepala Keluarga (KK) terdampak, 3.064 jiwa dari 939 KK mengungsi, dan 10 orang meninggal dunia.


Selain mengancam nyawa, bencana alam ini juga memorak-porandakan ribuan bangunan rumah warga, mulai dari kategori rusak berat hingga yang terendam. Sebanyak 1.419 bangunan rusak berat, 1.101 rusak sedang, 827 rusak ringan, 436 rumah terancam, dan 1.170 rumah terendam.


Hingga saat ini, pemerintah dan BPBD Kabupaten Sukabumi terus berkoordinasi dengan aparat setempat, BPBD Provinsi Jabar, dan instansi terkait lainnya untuk melakukan evakuasi dan normalisasi wilayah terdampak.


"Aparat setempat dan warga bersama relawan, dan BPBD Kabupaten Sukabumi terus melakukan pendataan kerusakan, melaksanakan assessment dilokasi terdampak," demikian keterangan Pos Komando, Senin (9/12/2024).


Dalam keterangan itu, BPBD juga tengah berjibaku melakukan pencarian terhadap dua korban hilang di Kecamatan Tegalbuleud dan Kecamatan Pabuaran yang direkomendasi Basarnas dan Tim SAR Gabungan.


Pendataan titik koordinat pengungsi, dapur umum, pos kesehatan, dan fasilitas lainnya yang disediakan bagi penyintas juga terus dilakukan.


Normalisasi terhadap sejumlah ruas jalan yang terputus akibat longsor dan pergerakan tanah, BPBD Provinsi Jabar telah menerjunkan sejumlah alat berat untuk membuka jalan, seperti yang sedang berlangsung di Kecamatan Pabuaran.