Wonosobo, NU Online
Rais Syuriyah PCNU Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, KH Abdul Halim mengatakan, memilih pemimpin adalah siasat dunia untuk menjaga agama Islam. Bila seorang warga tidak menggunakan hak pilih, berarti tidak peduli terhadap penjagaan agama dan persoalan kesejahteraan masyarakat.
<>
Kiai Abdul Halim mengatakan hal itu pada pertemuan Kader NU se-Kabupaten Wonosobo di Gedung Pertemuan Sirajul Munir, Wonosobo, pada Kamis (23/5). Kegiatan itu dihadiri para pengurus PCNU serta lajnah, lembaga dan Banom.
Karena itu, Kiai Abdul Halim mengimbau kepada Nahdliyin untuk menggunakan hak pilih dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah pada Ahad, (26/5) nanti.
Sedangkan tentang kriteria pemimpin yang akan dipilih, ia mengatakan, pilih pemimpin yang paling bertaqwa kepada Allah, “Karena pemimpin yang bertaqwa pasti amanah dan memiliki kepekaan sosial,” katanya.
Sementara itu, dalam kesempatan lain Sekretaris PCNU Wonosobo, Nurcholis, mengatakan bahwa warga NU harus menjadi contoh bagi warga Wonosobo pada umumnya untuk menggunakan hak pilihnya dalam setiap Pemilu.
Menurutnya, semakin tinggi pemilih yang menggunakan hak pilihnya semakin legitimed pemimpin yang terpilih, “Sebaliknya jika lebih banyak warga yang tidak menggunakan hak pilihnya maka telah mengikhlaskan kepemimpinan kepada pihak lain yang belum tentu sesuai dengan aspirasinya,” jelasnya.
Ditanya soal ketidakpercayaan masyarakat terhadap para calon yang ada, Nurhcholis mengaku masyarakat Wonosobo itu harus menghargai dan menghormati proses demokrasi. Salah satunya dengan memberikan hak pilihnya kepada salah satu calon.
Ia mengimbau, warga Nahdliyin menunjukkan bahwa kita warga negara yang baik, kita cinta negeri ini dengan cara menghormati proses demokrasi, “Dengan cara mendatangi TPS-TPS yang telah disediakan, tentang pilihan terserah kepada hati nurani masing-masing,” terangnya.
Redaktur : Abdullah Alawi
Kontributor : Fathul Jamil