Daerah

Pendiri Pesantren Lemka Ungkap 5 Tujuan Penulisan Kaligrafi Islam

Ahad, 19 Oktober 2025 | 20:30 WIB

Pendiri Pesantren Lemka Ungkap 5 Tujuan Penulisan Kaligrafi Islam

Seminar Kaligrafi di Graha Mbah Muqoyim Buntet Pesantren, Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (18/10/2025). (Foto: Syakir NF)

Cirebon, NU Online
Maestro Kaligrafi Indonesia KH Didin Sirojuddin AR menyampaikan bahwa setidaknya pembuatan kaligrafi memiliki lima tujuan. 

 

Hal ini disampaikan pada Seminar Kaligrafi bertema Kaligrafi Islam: Sintesis Estetika dan Dakwah yang digelar Qur'an Center Buntet Pesantren bersama Panitia Silatnas Alumni dalam rangka Menyongsong 3 Abad Buntet Pesantren di Graha Mbah Muqoyim Buntet Pesantren, Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (18/10/2025).


Pertama, pembuatan kaligrafi sebagai langkah pembelajaran.dan keilmuan. Ia menyebut kaligrafi bukan sekadar keterampilan biasa karena tata caranya yang khas dan ukurannya yang detail.


Kedua, ia menyebut tujuan kaligrafi sebagai upaya edukasi atau pendidikan. Sebab, kaligrafi mendidik para pembelajarnya akan karakter tertentu, baik makna teks yang ditulis maupun prosesnya.

 

Ketiga, kaligrafi memiliki tujuan praktis untuk menulis buku ataupun iklan. Sebab, ia menyebut tulisan bagus itu laku. Jika menarik, kaligrafi bisa digunakan untuk apa pun.


Keempat, tujuan kaligrafi adalah estetis, yaitu menggabung keindahan dan dakwah. Tulisan indah kaligrafi memberikan ketertarikan dakwah bagi masyarakat.


Kelima, tujuan kaligrafi adalah ekonomi. Mengutip Sayyidina Ali kw, Pendiri Pesantren Lembaga Kaligrafi Al-Qur'an (Lemka) menyampaikan bahwa kaligrafi yang baik merupakan bagian dari kunci rezeki. "Kalau ingin usaha dengan kaligrafi bisa," ujarnya.


Oleh karena itu, ia mengajak kepada para santri untuk belajar kaligrafi. Sebab, menulis itu harus indah mengingat Allah mencintai keindahan. Rasulullah bukan hanya menyebut indah sampai meraut pulpen juga ada keindahan.

 

"Meraut pulpen demi untuk menulis ilmu akan diberi pohon surga bahkan lebih besar nilainya dari dunia dan seisinya, khusus kepada santri menulis kaligrafi," katanya.


Ia juga menyampaikan pentingnya pembelajaran kaligrafi yang menarik bagi anak-anak melalui mewarnai, pembelajaran di kebun, hingga rekreasi. "Tidak menulis, belum diajarkan untuk anak kecil," kata dosen Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu.


Kegiatan ini juga dihadiri Budayawan Cirebon Made Casta, Kaligrafer Indramayu H Anshoruddin, dan dipandu Juara Kaligrafi Nasional Hj Ery Khaeriyah.