Nasional

Mengunjungi Wisata Sejarah Kesultanan Cirebon di Keraton Kasepuhan

Rabu, 1 Januari 2025 | 18:00 WIB

Mengunjungi Wisata Sejarah Kesultanan Cirebon di Keraton Kasepuhan

Potret Keraton Kasepuhan Cirebon. (Foto: NU Online/Joko Susanto)

Jakarta, NU Online

Keraton Kasepuhan Kesultanan Cirebon menjadi salah satu daya tarik wisata tahun baru. Arsitekturnya yang khas dan kekayaan sejarah dan budaya di dalamnya menjadi daya tariknya.


Dalam libur natal dan tahun baru pihak Pengelola Keraton Kasepuhan Cirebon telah siap kedatangan banyak wisatawan baik dari dalam negeri maupun luar negeri.


"Pengunjung atau wisatawan yang datang akan kami sambut dengan pemandu wisata sejarah yang berpakaian adat," kata Direktur Badan Pengelola Keraton Kasepuhan Cirebon Ratu Raja Alexandra Wuryaningrat kepada NU Online, Selasa (31/12/2024).


Ratu Alexandra mengatakan, Pemandu wisata ini akan memberikan pengalaman berkesan dengan pelayanan terbaik, memberikan pengetahuan seputar sejarah keraton dan mendampingi wisatawan dalam menjelajah area luar dan dalam keraton.


Para pemandu akan memberikan sapaan dan penjelasan secara detail mengenai nama-nama tempat atau barang peninggalan di area keraton, baik itu benda pusaka keraton, kitab terdahulu atau bangunan cagar budaya keraton.


Pada saat akhir pekan di hari Sabtu dan Ahad, menurut pengelola Keraton Kasepuhan, biasanya membuka Workshop Pelatihan Membatik dan melukis topeng Cirebon. Workshop ini diberikan untuk wistawan yang ingin belajar membatik dan melukis. Bahkan saat ini di Alun-alun Kasepuhan disediakan permainan-permainan beragam dan aneka kuliner khas Cirebon. 


"Di weekend itu setiap Sabtu Minggu ada workshop, kalau yang mau belajar membatik atau melukis topeng silakan tapi adanya di sabatu minggu saja," jelasnya.


Pihak Keraton memprediksi kunjungan wisata ke Cirebon pada di akhir tahun ini akan meningkat pesat. Berdasarkan Pengalaman tahun sebelumnya, tingkat kunjungan wisata mencapai lebih seribu orang. Diyakininya kunjungan wisata tahun ini akan mengalami hal yang serupa mengingat akses menuju ke kota Cirebon lebih mudah dan cepat.


"Seperti tahun-tahun kemarin itu pernah satu hari itu pernah 1500 pengunjung. Saya sih inginnya lebih dari itu bisa mencapai 2000 pengunjung," tuturnya


Diketahui menurut catatan sejarah, di Cirebon, salah satu istana yang paling mencolok adalah Keraton Kasepuhan, didirikan pada tahun 1529 oleh Pangeran Mas Mochammad Arifin II.


Keraton ini memiliki luas tanah mencapai 10 hektar. Istana ini tidak hanya menjadi yang tertua di Jawa dengan sejarah terpanjang, tetapi juga yang terbesar dan paling terawat di antara keempat istana Cirebon.


Dalam tiap sudutnya mencerminkan kekayaan sejarah, dengan bangunan putih bersih yang menampilkan ruang takhta, tempat tinggal keluarga kerajaan, dan area resepsi untuk menyambut tamu.


Bisa dilihat dalam pemandangan menarik lainnya di Keraton Kasepuhan adalah bangunan Lawang Sanga, yang terletak di tepi Sungai Krayan di sisi selatan.


Keraton Kasepuhan dahulu hanya berfungsi sebagai kantor pajak dan bea cukai selama pemerintahan kerajaan Cirebon. Bangunan ini mencerminkan kehidupan ekonomi yang makmur pada masa lalu.


Setiap barang dari luar negeri yang memasuki kerajaan harus melalui sungai ini, di mana para pejabat raja mengenakan bea cukai yang diperlukan.


Selain Keraton Kasepuhan, Keraton Kanoman, Keraton Kacirebonan, dan Keraton Keprabonan juga menawarkan pesona sejarah yang khas.


Semua istana ini mencerminkan perpaduan arsitektur dari warisan Hindu hingga Islam, yang kemudian diwarnai dengan pengaruh Tionghoa dan Belanda, menciptakan gaya arsitektur Cirebon yang unik.


Bagi para pengunjung yang ingin menjelajahi kekayaan sejarah Indonesia, istana-istana Cirebon menjadi destinasi wisata yang tak boleh dilewatkan.


Dengan keindahan arsitektur, nuansa sejarah yang kental, dan cerita di balik setiap dindingnya, Cirebon memberikan pengalaman wisata yang mendalam dan berkesan.


Keraton Kasepuhan berlokasi di Jl. Kasepuhan No.43, Kesepuhan, Kec. Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Jawa Barat.


Harga tiket masuk Keraton Kasepuhan bervariasi yakni Rp 10.000 untuk pelajar, Rp15.000 untuk umum.


Untuk bisa masuk ke dalam Museum Keraton Kasepuhan pengunjung dikenai biaya tambahan Rp 15.000.


Jam operasional Keraton Kasepuhan dimulai dari jam 08.00 pagi sampai 17.00 WIB.