Banda Aceh, NU Online
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) cabang Kota Banda Aceh menggelar seminar bertema "Kasih Sayang Tidak Harus di Hari Valentine", Senin (8/2/2016) di Aula gedung C Balai Kota Banda Aceh.
Ketua Pengurus Cabang PMII Banda Aceh Juara Begah mengatakan bahwa Valentine Day yang biasanya dirayakan non-Muslim pada 14 Februari, tidak boleh dirayakan umat Islam dan khususnya bagi masyarakat Banda Aceh.
"Secara tegas Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia kota Banda Aceh mendukung penuh peraturan-peraturan pemerintah kota Banda Aceh yang berkaitan tentang pendangkalan akidah ataupun sejenisnya, termasuk tentang larangan untuk merayakan Valentines Day," kata Juara.
Sementara itu Ketua Panitia Pelaksana Fauzan mengatakan, seminar anti-Valentine Day digelar dalam rangka untuk memberikan pemahaman kepada muda-mudi Aceh, hukum dan efek dari perayaannya.
"Kita mengajak kepada peserta agar tidak ikut-ikutan merayakan hari-hari besar yang dilarang dalam Islam, peserta seminar ini juga diharapkan akan menjadi pelopor untuk melarang teman-temannya untuk ikut-ikutan dalam budaya non-Muslim," kata Fauzan.
Peserta berjumlah 120 orang, terdiri dari pelajar SMA di Kota Banda Aceh dan mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi di Kota Banda Aceh. Materi disampaikan Walikota Banda Aceh Hj. Illiza Sa'aduddin Djamal, Akademisi UIN Ar-Raniry Samsul Bahri,M.Ag mewakili MPU Kota Banda Aceh dan Tgk. H. Muhammad Hatta, perwakilan PWNU Aceh, juga dihadiri Mabincab PC. PMII Banda Aceh Ust. Asnawi M. Amin.
Dalam seminar tersebut Walikota Illiza Sa'aduddin Djamal menyampaikan materi tentang peran pemerintah kota Banda Aceh dalam mengatasi masuknya budaya-budaya asing, diantaranya melaksanakan program penguatan akidah bagi masyarakat terutama kaum muda-mudi, memperkuat peran lembaga pendidikan mengeluarkan seruan larang perayaan Valentine Day baik melalui sosialisasi dan dakwah (sekolah, khutbah Jum'at). Red: Mukafi Niam