Daerah

Siswa Pesantren di Sumbar Hanya 75 Persen Lulus UN

Selasa, 13 Desember 2005 | 02:57 WIB

Padang, NU Online
Siswa pesantren di Sumbar yang lulus ujian nasional (UN) tahun ajaran 2004/2005 hanya sekitar 75 persen, dampak tidak maksimal siswa memperoleh materi pelajaran ujian itu. "Ada beberapa mata pelajaran yang materinya tidak dipelajari siswa pesantren,  khususnya bersifat salafiyah (tradisional), kata Kepala Bidang Pondok Pesantren Depag Sumbar, Drs. H. Zakaria Nawar, di Padang, Selasa.
 
Guna mengatasi kondisi itu, menurut dia, tak ada pilihan siswa pesantren harus diberi  pelajaran tambahan. Selain itu, rendahnya jumlah yang lulus juga terkait tidak merata siswa yang ikut ujian.

Siswa yang tidak lulus tersebut kebanyakan berasal dari pesantren yang bersifat tradisonal, berbeda kondisinya dengan  pesantren moderen (khlafiyah) yang mengadopsi sistem madrasah yang didalamnya juga ada jenjang Tsanawiyah, dan Aliyah.

<>

Dari 231 unit pesantren di Sumbar, diantaranya sekitar 30 persen masih bersifat tradisional, dan loksinya terbanyak di Kab. Pasaman dan Kab. Padang Pariaman. Pada pesantren salafiyah menggunakan motode belajar menggunakan sistem halaqah yaitu duduk bersila di mesjid dan membahas kitab kuning bersama ustadz dan kiyai.

Terkait rendahnya tingkat kelulusan tersebut, menurut dia, pemerintah mempersiapkan siswa pesantren untuk belajar lima bidang studi yaitu Matematika, Bahasa Indonesia, IPA, IPS dan PPKN serta Bahasa Inggris untuk sekolah tingkat menengah.

Dari lima bidang studi itu diajarkan secara tatap muka, yaitu bidang studi, matematika bahasa Indonesia dan IPA, sehingga mereka memiliki ijazah nasional. Terkait standar nilai untuk ujian nasional bagi pesantren Salafiyah akan disesuaikan dari standar ujian nasional.

Ke depan, diharapkan siswa pondok pesantren lebih meningkatkan kemampuan belajar hingga mampu bersaing dengan siswa yang berasal dari sekolah umum, demikian Zakaria.(ant/mkf)


Terkait