Daerah

Tidak Ada "Sweeping" Pesantren di Jabar

Rabu, 23 November 2005 | 13:20 WIB

Bandung, NU Online
Para ulama dan santri di Pondok Pesantren (Ponpes) di Jawa Barat tidak perlu khawatir dan jangan  terprovokasi oleh isu adanya "sweeping" (penyisiran), karena sampai saat ini tidak ada perintah untuk melakukan penyisiran para teroris ke setiap lembaga pendidikan tersebut.

"Tidak ada perintah melakukan ’sweeping’ ke pesantren dalam proses pengejaran pelaku teroris. Hingga saat ini Polda Jabar tidak pernah melakukan ’sweeping’ dan semua pihak jangan terprovokasi isu tersebut," kata Kabid Humas Polda Jabar, Kombes (Pol) Drs Muryan Faisal Saladin di Bandung, Rabu.

<>

Ia menyebutkan, adanya kekhawatiran penghuni Ponpes terhadap isu penyisiran itu tidak berdasar. Kabid Humas menghimbau agar masyarakat tidak menginterpretasikan sendiri perkembangan yang terjadi saat ini menyusul gencarnya pengejaran aksi teroris yang dilakukan oleh polisi.

Meskipun ada pelaku yang diindikasikan pernah belajar mengaji di Ponpes, menurut Kabid Humas Polda Jabar tidak bisa dijabarkan bahwa pondok mengajarkan kekerasan.

"Proses pengajian di Ponpes jangan terpengaruh dengan isu-isu miring itu, dan aparat samasekali tidak pernah melakukan ’sweeping’ dan tidak ada perintah untuk itu," kata Muryan.

Sedangkan mengenai adanya beberapa orang pelaku peledakan yang kebetulan jebolan pesantren di wilayah Jawa Barat, menurut dia siapapun jangan lantas menyalahkan lembaga pendidikannya, namun yang bertanggungjawab adalah mereka yang melakukan perekrutan sehingga membuat pemikiran seseorang menjadi sempit.

Dikatakannya, di Jawa Barat ada ratusan Ponpes yang aktif mengajar santri-santrinya. Mereka semua menurut Kabid Humas Polda Jabar merupakan mitra Polri yang potensial untuk menggalang kekuatan menjaga ketertiban dan keamanan di masyarakat.

"Setiap pimpinan Pondok Pesantren itu sudah ada koordinasi, dan mereka sepakat untuk membantu Polri, termasuk melakukan pengawasan terhadap lingkungannya. Kalau memang ada orang yang dicari polisi, mereka akan langsung berkoordinasi dan melaporkannya," kata Muryan.

Sementara itu Kapolda Jabar, Irjen (Pol) Drs Edi Darnadi SH secara resmi sudah mengeluarkan perintah kepada para Kapolwil dan Kapolres untuk meningkatkan koordinasi serta melakukan "road show" ke pesantren-pesantren yang ada di wilayahnya dengan misi untuk sama-sama meningkatkan kewaspadaan dan mendeteksi mobilitas teroris.

"Kapolwil dan Kapolres itu merupakan ujung tombak pimpinan Polri di daerah. Selain itu aktivitas pendekatan di tingkat Polsek juga dioptimalkan. Jadi bukan ’sweeping’, namun meningkatkan koordinasi dan hubungan silaturahmi dengan jajaran pondok pesantren," katanya.

Kunjungan aparat Polri ke sejumlah Ponpes sudah menjadi tradisi, dan biasanya dilakukan bersama dengan Muspida setempat.

Kabid Humas Polda Jabar juga menghimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kegiatan pengamanan swakarsa di daerah masing-masing serta menghidupkan kembali sistem keamanan lingkungan alias Siskamling.(ant/mkf)


Terkait