Darah dan nyawa telah kuberikan
Syuhada rebah, Allahu Akbar!
Kini bebas rantai ikatan
Negara jaya, Islam yang benar
Bait tersebut merupakan pembuka dalam mars Gerakan Pemuda (GP) Ansor, yang sering dinyanyikan bersama saat diselenggarakan kegiatan banom pemuda NU itu. Syair mars GP Ansor tersebut ditulis oleh H Mahbub Djunaidi. Besar kemungkinan lirik tersebut ditulis Mahbub, ketika ia aktif di Ansor pada tahun 1970-an.
Namun, jauh sebelum adanya lirik yang ditulis Mahbub itu, rupanya ketika organisasi tersebut masih bernama Ansoru Nahdlatil Oelama (A.N.O), sudah memiliki lagu mars yang dibuat setelah Conferentie (Kongres) ke-II Ansor di Malang, tahun 1937.
Dalam sebuah dokumen yang penulis dapatkan dari salah satu pemerhati naskah pegon Diaz Nawaksara, tertulis judul: NASJID AL-IQDAM A.N.O. Kemudian di bawahnya terdapat keterangan singkat satu paragraf yang menjelaskan bahwa lagu ini mesti dipelajari oleh pengurus dan anggota A.N.O., agar pada Kongres berikutnya, yakni di Kudus, lagu ini sudah dapat dinyanyikan bersama-sama.
“Inilah kita toeliskan doea Nasjid jang teroentoek Barisan A.N.O. dan Oemoemnja A.N.O. Harap sigra difaham dan dipeladjarinja. Kemoedian bila datang pada waktoenja kita di Koedoes, marilah dipoetoeskan bersama2.”
Yang menarik, pada kalimat tersebut, terdapat kalimat teroentoek Barisan A.N.O. dan Oemoemnja A.N.O. yang memang apabila ditelusuri kembali, Barisan A.N.O. (kelak disebut sebagai Banser) sudah resmi berdiri, semenjak diputuskan pada Kongres ke-II A.N.O tahun 1937.
Kemudian terdapat dua opsi lirik lagu yang ditawarkan, yang nantinya akan diputuskan yang mana yang akan menjadi lagu Mars Ansoru Nahdlatil Oelama. Berikut ini lirik lagu yang pertama (dengan penyesuaian EYD):
Hijau putih bersimbol Dunia
Hijau maksud kebenaran
Putih berarti kesucian
Menuju ke perdamaian
Maksudnya simbol Dunia
Damai-damai
Umat Islam Indonesia
Marilah bekerja
Hijau putih bersimbol Dunia
Berkibar hari sekarang
Berkibar hari sekarang
Penulis: Ajie Najmuddin
Editor: Fathoni Ahmad