Di tengah ramainya pendirian bank Islam atau bank Syariah pada era 1990-an, Gus Dur menentang ide itu.
Gus Dur sendiri bersama Bank Summa sibuk berencana mendirikan banyak Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang menggunakan sistem bank konvensional alias bank tradisional.
Yang menarik adalah alasan ketidaksetujuan Gus Dur terhadap pembentukan bank Islam.
Menurut Gus Dur kala itu, kinerja bank Islam di mana-mana kurang menggembirakan, kalah jauh dari bank konvensional.
Gus Dur berseloroh saat itu: “Kalau saya punya duit, saya nggak bakalan bikin bank Islam. Mendingan saya dagang rambutan.” (Fathoni)