Patoni
Penulis
Seorang kiai di sebuah kampung bertetangga dengan seorang anak muda. Kala itu, anak muda mengundang kiai tersebut untuk datang ke rumahnya.
Memuliakan tetangga seperti yang diperintahkan Allah SWT berupaya diamalkan oleh sang kiai dengan konsisten. Ia pun datang atas undangan pemuda tersebut.
Setelah sang kiai datang ke rumah, pemuda tersebut berkata: “Silakan kiai kembali ke rumah, saya tidak butuh kiai.”
Kiai tersebut dengan riang kembali ke rumah. Setelah sampai di rumah, kiai tersebut dipanggil lagi. Dengan santai dan tetap menyungging senyum, kiai tetap datang.
“Wah, nggak jadi butuh kiai, silakan kembali lagi,” kata si pemuda tersebut hingga tiga kali.
Namun, si pemuda tidak melihat sang kiai marah maupun tersinggung. Hingga anak muda tersebut bertanya: “Kenapa kiai tidak marah ke saya?”
“Anak muda, saya ini senang sekali menuruti perintah Allah, memuliakan tetangga sehingga ketika kamu menyuruh datang, saya datang. Ketika kamu menyuruh pulang, saya pulang. Saya senang sekali menyenangkan tetangga. Dan itu perintah Allah, jadi nggak ada hubungannya dengan kamu,” tutur sang kiai.
*) Dikisahkan oleh KH Bahauddin Nursalim (Gus Baha)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua