Pemilu 2024 di Taiwan, Warung Kelontong hingga Kantor Ranting NU Jadi Lokasi TPS
Jumat, 16 Februari 2024 | 10:00 WIB
Warung makan yang menjadi salah satu lokasi TPS pemilu 2024 di Taiwan. (Foto: dok. PCINU Taiwan/Heri Surya A)
Jakarta, NU Online
Anggota Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Taiwan Heri Surya Amanudin menggambarkan antusiasme tinggi Warga Negara Indonesia (WNI) dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di Taiwan, di mana sebanyak 230.307 Daftar Pemilih Tetap (DPT) tercatat untuk ikut serta dalam proses demokrasi kali ini.
“Ada 230.307 DPT, karena saya menjadi anggota KPPS maka saya mencoblos di lokasi TPS saya bertugas,” ungkap Heri kepada NU Online, Kamis (15/2/2024).
Sebagai anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), Heri mencoblos di lokasi Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kabupaten Miaoli, Taiwan salah satu dari total 54 TPS yang tersebar di wilayah Taiwan.
Uniknya, lokasi TPS biasanya berada di warung atau toko Indonesia, mushola, bahkan sekretariat Ranting PCINU di Taiwan. Selain itu, jumlah DPT per TPS bisa mencapai lebih dari 1.000, berbeda dengan di Indonesia yang berada di kisaran 300 DPT per TPS.
“Lokasi TPS di sini biasanya di warung atau toko Indonesia, mushola atau sekretariat PCINU Ranting. Jumlah semua ada 54 TPS. Mulai 08.00 sampai 18.00 Waktu Taiwan, hanya selisih sejam dengan WIB, duluan di sini,” ujar pria yang tinggal di Distrik Fengyuan Kota Taichung Taiwan itu.
Heri mengungkapkan bahwa mulanya ia terdaftar sebagai pemilih lewat pos, namun karena kesalahan alamat pengiriman, surat suara kembali. Hal ini diketahuinya setelah proses pengecekan surat suara lewat pos yang dapat dilacak melalui tracking.
Pemilu ini menjadi pengalaman pertama bagi Heri di luar negeri. Para pekerja pabrik, termasuk Tenaga Kerja Indonesia (TKI) atau Asisten Rumah Tangga (ART) yang libur pada tanggal 14 Februari karena hari libur Imlek, meluangkan waktu untuk memberikan hak pilihnya.
“Ini merupakan pengalaman pertama saya mengikuti pemilu di luar negeri, pengalaman yang saya rasakan antusiasmenya WNI cukup tinggi, hal tersebut bisa dilihat dari banyaknya pekerja yang meluangkan waktu mendatangi TPS,” terang dia.
“Apalagi pada tanggal 14 Februari di Taiwan merupakan hari terakhir libur Imlek, jadi para pekerja pabrik bisa meluangkan waktu, begitu juga para pemilih yang bekerja sebagai TKW/ART yang menjaga orang tua (kakek nenek warga Taiwan) yang notabene libur sebulan sekali juga antusias hadir memberikan hak pilihnya,” imbuhnya.
Dalam proses pemilihan, Heri mempertimbangkan rekam jejak dan figur merakyat dari calon yang dipilihnya. Namun, sosialisasi dari calon anggota legislatif (caleg) DPR RI di Taiwan terbilang minim, sehingga banyak pemilih yang tidak mengenali caleg tersebut.
Dalam pemilu kali ini, Heri berharap pemimpin yang terpilih nantinya dapat memperhatikan perlindungan bagi para TKI di luar negeri agar semakin ditingkatkan, termasuk kemudahan dan biaya yang terjangkau dalam pengiriman paket barang melalui Bea Cukai.
“Harapannya perlindungan para TKI di luar negeri semakin ditingkatkan, pengiriman paket barang tidak dipersulit dan mahal ketika di Bea cukai,” pungkasnya.