Aru Lego Triono
Penulis
Jakarta, NU Online
Founder dan CEO Alvara Research Center Hasanuddin Ali mengemukakan data survei yang dilakukan Alvara. Lebih dari 50 persen warga mengaku dekat dengan NU. Jumlah yang sangat besar itu menjadi penentu dalam pemilihan presiden (pilpres) 2024 mendatang.
"Berdasarkan afiliasi ormas, penduduk muslim yang mengaku dekat dengan NU sebesar 59,2 persen, sementara yang mengaku menjadi anggota NU sebesar 39,6 persen," kata Hasanuddin kepada NU Online, Kamis (6/7/2023).
Dari data tersebut, lanjutnya, tak heran apabila semua kandidat pilpres 2024 berebut untuk mendapatkan simpati dari warga Nahdliyin.
"Sebuah potensi suara yang sangat besar sehingga semua kandidat dalam pemilu 2024 mencoba untuk memperebutkan suara pemilih berlatar belakang NU," tambahnya.
Hasanuddin juga menjelaskan sebaran warga NU di seluruh Indonesia. Meskipun sebagian besar Nahdliyin berada di Jawa, tetapi ia juga menyebut beberapa daerah di luar Jawa yang menjadi pundi-pundi suara NU.
"Kantong-kantong suara NU memang mayoritas ada di Jawa terutama Jawa Timur, Jawa Tengah, sebagian Jawa Barat dan Banten. Kalau di luar Jawa ada di Lampung, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Selatan," katanya.
Sekretaris Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Lakpesdam PBNU) ini menegaskan, suara NU pada 2024 mendatang tetap akan menjadi penentu kemenangan seperti pilpres 2019 lalu.
"Potensi suara NU yang besar ini berpotensi menjadi penentu kandidat capres yang terpilih dalam pemilu 2024 sebagaimana pemilu 2019 dimana suara pemilih NU menjadi salah satu penentu utama Joko Widodo terpilih kembali sebagai Presiden untuk periode kedua," tutur Hasan.
Sebagaimana diketahui, saat ini sudah ada tiga nama yang menyatakan diri akan maju menjadi calon presiden pada 2024. Mereka adalah Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.
Ketiganya hingga kini belum mendeklarasikan siapa bakal calon wakil presiden yang akan mendampingi dalam kontestasi Pemilu 2024 mendatang. Berbagai survei menyatakan, tokoh NU memiliki peluang dan potensi untuk mendampingi ketiga capres tersebut. Suara warga NU pun tak kalah menarik untuk dijadikan peluang mendulang suara.
Litbang Kompas telah melakukan survei Elektabilitas 10 Tokoh dalam Simulasi Pemilihan Calon Presiden Pilihan Responden Nahdlatul Ulama pada Mei 2023. Survei ini melibatkan 1.200 responden.
Responden dipilih secara acak melalui wawancara tatap muka. Metode pengambilan data menggunakan pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia.
Data makro ini dikoleksi pada 29 April-10 Mei 2023 dengan margin of error sekitar 2,83 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Hasilnya, sebanyak 6,17 persen dari total responden mengaku sebagai warga NU.
Dalam survei tersebut, responden NU yang memilih Prabowo sebanyak 25,8 persen, Ganjar Pranowo 24,7 persen, dan Anies Baswedan 12,3 persen.
Sementara itu, Saiful Mujani Research Center (SMRC) merilis temuan bertajuk 'Capres Pilihan Warga Nahdlatul Ulama' pada Februari 2023 melalui Youtube SMRC TV. Survei dilakukan pada Desember 2022.
SMRC mencatat, terdapat 47 persen anggota NU aktif yang memilih Ganjar Pranowo, Anies Baswedan 18 persen, dan Prabowo Subianto 24 persen.
Sementara anggota NU tapi tidak aktif, sebanyak 46 persen memilih Ganjar, 23 persen memilih Anies, dan 27 persen mendukung Prabowo.
Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Fathoni Ahmad
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Hukum Pakai Mukena Bermotif dan Warna-Warni dalam Shalat
6
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
Terkini
Lihat Semua