Gaza, NU Online
Situasi Rumah Sakit Indonesia di Bayt Lahiya mulai berangsur normal kembali setelah terkena serangan rudal Israel. Para pasien yang sempat diungsikan kini sudah kembali ke kamarnya masing-masing.
Pada Selasa (27/10) menjelang fajar waktu setempat, Israel melancarkan serangan kepada beberapa target di Gaza. Ini merupakan serangan balasan atas serangan roket Hamas yang menyasar sejumlah wilayah Israel sebelumnya.
Kemudian pukul 11.40 (16.40 WIB) pada hari yang sama, Mesir menjadi mediator untuk dilakukan gencatan senjata antara kedua belah pihak, Hamas dan Israel. Sejak saat ini, keadaan RS Indonesia mulai normal.
“Tidak ada korban dalam serangan udara Israel ini, namun kerusakan materi sangat besar melihat jumlah roket yang diluncurkan mencapai 100 roket lebih," kata Muhammad Hussein, seorang relawan Indonesia di Gaza, dikutip laman BBC Indonesia.
Hussein mengatakan, serangan tersebut telah membuat kondisi RS Indonesia rusak cukup parah. dilaporkan bahwa beberapa jendela pecah dan atapnya runtuh.
“Beberapa jendela pecah, beberapa ruangan atapnya hancur dan roboh,” ujarnya.
Sebuah lembaga Islam untuk bantuan kesehatan dan bencana Medical Emergency Rescue Committe (MER-C) melaporkan, sedikitnya ada lima roket yang mendarat tepat di lokasi RS Indonesia. Roket-roket tersebut membuat lokasi RS Indonesia berguncang hingga menyebabkan beberapa kerusakan.
“Ruangan yang mengalami kerusakan di antaranya ruangan kantor administrasi, toilet, koridor, ICU, dan lainnya," kata relawan MER-C, Reza Aldilla Kurniawan.
Saat serangan tersebut, para pasien RS Indonesia dipindahkan ke lorong-lorong yang lebih aman. Saat serangan mulai reda, mereka dikembalikan ke ruangannya masing-masing.
Perlu diketahui, RS Indonesia merupakan rumah sakit yang didirikan dengan dana sumbangan masyarakat Indonesia. RS Indonesia mulai beroperasi sejak 2012 lalu. (Red: Muchlishon)