Kopri Ajak Pelajar Lawan Perundungan di Sekolah, Dimulai dari Keberanian Saling Menjaga
Ahad, 26 Oktober 2025 | 09:00 WIB
KOPRI Pengurus Koordinator Cabang (PKC) PMII Jawa Barat saat menggelar sosialisasi anti-bullying dan kekerasan remaja kepada para pengurus OSIS SMK Al-Hadi Bandung, Jumat (24/10/2025). (Foto: NU Online Jabar)
Bandung, NU Online
Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (Kopri) Jawa Barat mengajak para pelajar untuk berani melawan berbagai bentuk bullying (perundungan) yang kerap terjadi di lingkungan sekolah.
Ketua Pengurus Koordinator Cabang (PKC) Kopri Jawa Barat Anisa Nurhopipah Disastra menegaskan bahwa perundungan bukan sekadar ejekan di lorong sekolah karena dapat meninggalkan luka panjang, bahkan tanpa bekas yang tampak.
Menurutnya, upaya melawan perundungan harus dimulai dari keberanian untuk saling menjaga dan menciptakan lingkungan yang aman bagi semua.
Anisa mengatakan, pelajar masa kini menghadapi tantangan yang tidak ringan. Kekerasan, menurutnya, bisa hadir dalam berbagai bentuk, mulai dari perundungan fisik, verbal, hingga kekerasan digital.
“Kadang bullying tidak selalu berupa pukulan atau dorongan, tapi juga kata-kata yang melemahkan dan membuat seseorang merasa tidak berharga. Kita perlu menumbuhkan keberanian untuk melawan hal itu,” ujarnya, sebagaimana dikutip NU Online Jabar.
Ia menambahkan, sekolah semestinya menjadi ruang tumbuh bagi kasih sayang dan rasa aman, bukan tempat yang menumbuhkan ketakutan.
“Sekolah seharusnya menjadi tempat tumbuhnya kasih, bukan ketakutan. Dan itu dimulai dari kita, dari keberanian untuk saling menjaga,” jelas Anisa.
Sementara itu, Ketua Bidang Advokasi Kopri PKC PMII Jawa Barat Poetri Febryani menegaskan pentingnya pelibatan pelajar dalam upaya pencegahan kekerasan di sekolah.
“OSIS punya peran strategis. Mereka bukan sekadar panitia kegiatan sekolah, tapi juga bisa menjadi penjaga nilai kemanusiaan—teman yang peka dan tahu ketika seseorang sedang tidak baik-baik saja,” tutur Poetri.
Baca selengkapnya di sini.