Jadi Sasaran Ideologi Radikal, Edukasi Anti-Ekstremisme di Kampus Perlu Diperkuat
Rabu, 10 Desember 2025 | 09:00 WIB
Kepala BNPT RI, Irjen Pol Eddy Hartono (tengah) dan Ketua FKPT Jatim, Hj Husniyatus Salamah Zainiyati (kanan). (Foto: NOJ/ Istimewa)
Surabaya, NU Online Jatim
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI bersama Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Timur menggelar kegiatan Penguatan Kampus Kebangsaan bertajuk ‘Jaga Kampus Kita’. Kegiatan ini dipusatkan di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, Selasa (09/12/2025).
Kepala BNPT RI, Irjen Pol Eddy Hartono, menyampaikan bahwa aparat intelijen dan keamanan terus melakukan pemantauan ketat terhadap perkembangan jaringan terorisme, baik di dalam negeri maupun potensi pihak-pihak yang mengarah kepada ekstremisme kekerasan.
“Upaya pencegahan dan mitigasi terus dilakukan oleh aparat intelijen untuk memantau pergerakan jaringan terorisme di Indonesia, maupun pihak-pihak lain yang mengarah ke perbuatan ekstremisme berbasis kekerasan. Pemantauan ini tidak pernah berhenti,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa kampus menjadi salah satu sasaran penetrasi ideologi radikal, sehingga edukasi harus diperkuat. Menurutnya, masuknya paham radikalisme di kampus sangat nyata, karena itu dilakukan edukasi mengenai modus operandi serta perkembangan terorisme kekinian.
“Saat ini media sosial menjadi wadah efektif untuk propaganda, rekrutmen, dan penyerangan oleh kelompok terorisme, sehingga perlu mitigasi yang kuat di kalangan kampus,” ucapnya.
Eddy juga menyoroti pentingnya pencegahan dari tingkat masyarakat paling bawah. Ia menekankan peran tiga pilar, lurah/kepala desa, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas, dalam menanamkan nilai-nilai perlindungan kepada masyarakat, termasuk menerapkan wajib lapor bagi warga yang baru pindah.
“Dengan begitu identifikasi dapat dilakukan sejak awal dan mitigasi bisa berjalan. Ini sistem yang kita bangun agar terorisme tidak memiliki ruang untuk tumbuh,” ungkapnya.
Selengkapnya klik di sini.