Jombang

Tips Menjadi Santri Sukses: Belajar Sungguh-sungguh hingga Punya Cita-cita yang Tinggi

Ahad, 12 Januari 2025 | 20:00 WIB

Tips Menjadi Santri Sukses: Belajar Sungguh-sungguh hingga Punya Cita-cita yang Tinggi

Gus Makmun saat mengisi tausiyah di acara Haul ke-31 KH Ahmad Rifa'i Romly (Foto: NU Online Jombang/Risalatul Mu'awanah)

Jombang, NU Online

 
Pengasuh Pesantren Tabassam Al-Falah Ploso, Kediri, Jawa Timur, KH M Makmun Mahfudz (Gus Makmun) mengungkapkan 3 tips atau cara menjadi santri yang sukses. 

 
Hal itu disampaikan Gus Makmun dalam acara Haul ke-31 KH A Rifa’i Romly yang dilaksanakan di Kantor Pusat Pesantren Darul Ulum, Rejoso, Peterongan Jombang.


1. Belajar Sungguh-sungguh

Gus Makmun mengatakan bahwa santri memang terlihat lebih sengsara ketika sedang berada di pondok pesantren, tetapi kesuksesan itu akan terlihat saat kelak sudah berada di rumah. 


“Bersungguh-sungguh dalam belajar. Ketika di pondok, memang terlihat lebih sengsara santri yang tirakatnya sungguh-sungguh dalam belajar. Namun, kelak nanti di rumah, akan lebih sukses santri yang berproses dengan baik ketika di pondok,” kata Gus Makmun, sebagaimana dikutip NU Online Jombang


Menurutnya, kesungguhan dalam menuntut ilmu maupun berkhidmah ke pesantren dapat menjadi perantara kesuksesan santri di kemudian hari. Dengan kesungguhan itu, seorang santri akan mengenal Tuhan dan takut kepada-Nya.


“Makin makrifat dan takut kepada-Nya, makin banyak beribadah. Jangan mengaku dekat dengan Allah kalau subuhnya saja masih sering di-qadha,” jelas Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kediri itu.

 
2. Memilih lingkungan yang mendukung

Gus Makmun menekankan pentingnya memilih lingkungan yang mendukung bagi kehidupan seorang santri ketika proses belajar. 


Hal itu selaras dengan penjelasan dalam kitab Al-Hikam yang menyatakan bahwa terdapat larangan bergaul dengan seseorang yang tidak menjadikan perilaku makin baik.
 

3. Cita-cita yang tinggi dalam diri
 
Menurut Gus Makmun, munculnya cita-cita atau keinginan yang tinggi dalam diri menjadi cara yang dapat ditempuh santri jika ingin sukses di kemudian hari.


Ia menegaskan, kesuksesan seseorang tidak terbatas pada ukuran banyaknya materi yang dimiliki. Keluarga yang rukun dan sehat, waktu luang muthalaah kitab setelah lulus dan ketenangan hati juga salah satu wujud keberkahan ilmu.

 
“Allah akan memberikan sesuatu kepada hamba-Nya yang mempunyai keinginan. Cita-cita itu harus yang paling tinggi, bercita-citalah supaya Allah memberikan apa yang kita inginkan,” jelasnya. 

 

Baca selengkapnya di sini