Daerah

Festival Kampung Santri, Gerakan Ekonomi Umat Berlandaskan Semangat Dakwah

Jumat, 27 Desember 2024 | 18:00 WIB

Festival Kampung Santri, Gerakan Ekonomi Umat Berlandaskan Semangat Dakwah

Ilustrasi: Festival Kampung Santri oleh PCNU Kota Yogyakarta merupakan wadah pemberdayaan ekonomi rakyat. (Foto: dok. PCNU Yogya)

Yogyakarta, NU Online

Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Yogyakarta kembali melakukan langkah pemberdayaan ekonomi rakyat melalui penyelenggaraan Festival Kampung Santri (FKS) pada Sabtu (28/12/2024). Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang syiar keagamaan, tetapi juga sebuah gerakan ekonomi yang berlandaskan nilai-nilai Islam rahmatan lil ā€˜alamin.


Inisiator kegiatan ini, Abdul Kholik, dari Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU), menegaskan bahwa FKS adalah bentuk dari dakwah bil hal, yakni dakwah melalui perbuatan yang membawa manfaat langsung kepada masyarakat.


ā€œFestival ini kami gagas untuk memperkuat pondasi ekonomi umat melalui pendekatan berbasis pesantren, di mana nilai keislaman, sosial, dan ekonomi berpadu harmonis,ā€ jelas Abdul Kholik.


Dakwah Melalui Ekonomi

Festival ini mengedepankan semangat kolaborasi antara pesantren, masyarakat umum, dan pelaku ekonomi lokal. Dengan lebih dari 50 UMKM yang terlibat, FKS menjadi momentum strategis untuk menggerakkan ekonomi umat berbasis komunitas.


Dalam acara ini, para pelaku UMKM mendapatkan ruang untuk memasarkan produk mereka sekaligus memperluas jaringan bisnis, sejalan dengan misi PCNU dalam memberdayakan ekonomi umat. FKS adalah wujud nyata semangat gotong-royong dalam membangun ekonomi yang berkeadilan.


Agenda Ekonomi dan Keberkahan

Festival ini juga menyuguhkan berbagai kegiatan yang memiliki dampak ekonomi sekaligus keberkahan, seperti:

  1. Sedekah Mayoran: Membagikan 5.000 porsi makanan gratis sebagai bentuk solidaritas sosial.
  2. Pasar Tiban: Pasar dadakan ini menjadi tempat masyarakat memperoleh barang berkualitas dengan harga terjangkau, sekaligus memberdayakan ekonomi lokal.
  3. Pentas Seni Nusantara: Selain sebagai hiburan, seni tradisional yang ditampilkan turut mendorong keberlanjutan ekonomi kreatif berbasis lokal.
  4. Kegiatan Sosial: Donor darah, pemeriksaan kesehatan gratis, dan khataman Qur'an adalah bentuk amal jariyah yang memberikan manfaat langsung bagi masyarakat.


Membangun Ukhuwah dan Ekonomi Umat

Ketua Panitia, Gus Kafin Maulana Rijal, menekankan bahwa festival ini tidak hanya berfungsi sebagai perayaan budaya, tetapi juga sebagai momentum untuk memperkuat ukhuwah islamiyah sekaligus membangun kemandirian ekonomi umat.


ā€œMelalui FKS, kami ingin mengingatkan bahwa kekuatan ekonomi umat dapat dibangun dengan semangat kebersamaan dan nilai-nilai syariah. Ini adalah gerakan nyata yang menggabungkan dakwah dan pemberdayaan ekonomi,ā€ tutur Gus Kafin.


Melalui FKS, PCNU Kota Yogyakarta memberikan ruang bagi masyarakat untuk berbagi dan berkontribusi, baik secara ekonomi maupun sosial.


FKS tidak hanya sekadar festival, tetapi juga tonggak awal dari gerakan besar dalam memberdayakan umat melalui ekonomi berbasis komunitas. Acara ini diharapkan menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk menggabungkan dakwah, sosial, dan ekonomi dalam satu bingkai kegiatan.


ā€œMari bersama-sama kita jadikan Festival Kampung Santri sebagai momentum untuk memperkuat ukhuwah, meningkatkan ekonomi umat, dan melestarikan tradisi keislaman. Dengan kebersamaan, keberkahan dan kemandirian ekonomi umat dapat kita wujudkan,ā€ tutup Abdul Kholik.


Festival Kampung Santri menjadi bukti nyata bahwa gerakan ekonomi umat yang berlandaskan semangat dakwah mampu membawa perubahan besar, tidak hanya bagi komunitas pesantren tetapi juga masyarakat secara luas.