Mengenal Retinopati Prematuritas, Kondisi yang Diidap Putri Ariani Peraih Golden Buzzer AGT 2023
Jumat, 9 Juni 2023 | 17:00 WIB
Jakarta, NU Online
Nama Putri Ariani tengah ramai diperbincangkan. Penyanyi muda asal Yogyakarta itu berhasil meraih golden buzzer di ajang pencarian bakat bergengsi America’s Got Talent (AGT) 2023. Video penampilannya kini menjadi trending di jagat maya.
Putri berhasil memukau panel juri dan penonton yang hadir di studio pada saat audisi. Netizen yang menonton melalui media sosial pun dibuat tercengang dengan bakat Putri. Tak hanya suaranya yang disebut-sebut juri Heidi Klum bak suara ‘malaikat’, Putri juga sukses membuat penonton terpukau dengan kepiawaiannya memainkan piano di tengah keterbatasan penglihatannya.
Putri merupakan seorang penyandang disabilitas netra. Ia telah divonis kehilangan penglihatannya bahkan sejak dalam kandungan. Kondisi Putri diketahui sebagai Retinopati Prematuritas atau Retina of Prematurity (ROP). Lalu apa itu ROP?
Mengutip National Eye Institute, ROP adalah penyakit mata yang dapat terjadi pada bayi yang lahir prematur atau yang lahir dengan berat kurang dari 3 pon (1,3 kg). ROP terjadi lantaran perkembangan abnormal dari pembuluh darah retina. Retina merupakan bagian terdalam lapisan bola mata yang berfungsi menerima cahaya dan menyampaikannya ke otak sehingga kita bisa melihat.
Penyebab ROP
Pembuluh darah retina diketahui mulai berkembang pada bulan keempat kehamilan dan selesai berkembang sekitar tanggal jatuh tempo atau 9 bulan kehamilan.
Pada kasus bayi lahir prematur, pembuluh darah tersebut berhenti berkembang secara normal. Retina kemudian mengembangkan pembuluh darah baru yang tidak normal. Ini disebut neovaskularisasi retina, atau NV.
Pembuluh darah abnormal kemudian tumbuh ke arah yang salah. Pembuluh darah melekat pada retina. Jika pembuluh darah tumbuh terlalu jauh ke arah yang salah, pembuluh darah dapat menarik retina ke atas dari bagian belakang mata. Ini adalah jenis ablasi retina.
Baca Juga
Mengenal Fimosis dan Cara Mengatasinya
Gejala ROP
Dalam kasus ROP lanjut, retina menjauh dari posisi normalnya di bagian belakang mata. Ini disebut ablasi retina yang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan dan kebutaan.
Bayi pengidap ROP biasanya memiliki gejala sebagai berikut:
- Bola mata tidak fokus, bergetar, atau melakukan gerakan tidak biasa lainnya
- Bola mata tidak mengikuti objek
- Pupil terlihat putih
- Kesulitan mengenali wajah
Bayi yang mengalami ROP juga cenderung mengalami masalah mata lainnya seiring bertambahnya usia, seperti:
- Ablasi retina
- Rabun jauh
- Ambliopia (mata malas)
- Mata juling
Pewarta: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Aiz Luthfi