Soal Cacar Monyet, Lembaga Kesehatan NU: Jangan Panik, Terapkan Pola Hidup Bersih-Sehat
Selasa, 24 Mei 2022 | 17:00 WIB
Jakarta, NU Online
Anggota Lembaga Kesehatan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LK PBNU) dr Syifa Mustika mengimbau masyarakat tak panik dengan beragam informasi yang beredar terkait dengan kasus temuan cacar monyet atau monkeypox di beberapa negara.
“Terkait dengan monkeypox atau cacar monyet yang sekarang lagi menjadi perbincangan. Perlu saya sampaikan kepada masyarakat kita nggak perlu panik,” kata dr Syifa dalam keterangan yang diterima NU Online, Selasa (24/5/2022).
Lebih lanjut, ia menjelaskan monkeypox bukanlah penyakit baru. Penyakit itu pertama kali teridentifikasi pada tahun 1958 di Republik Demokratik Kongo. Meski begitu, penyebaran kasus cacar monyet secara sporadik pada manusia baru terjadi tahun 1970.
“Sejak saat itu, kasusnya jarang. Tidak terlalu banyak dan walaupun terkena cacar monyet, dia bisa sembuh sempurna,” papar Dokter Spesialis Penyakit Dalam Gastroenterohepatologi itu.
Kendati demikian, dokter yang praktik di Rumah Sakit Lavalette, Kota Malang, Jawa Timur itu menyebut pasien konfirmasi cacar monyet juga berpotensi mengalami gejala berat.
Baca Juga
Doa Dibaca pada Tubuh yang Sakit
“Pernah ada kasus kematian. Tapi, itu pada orang yang menderita imunokompromais atau daya tahan tubuhnya itu rendah,” ujar Konsultan Penyakit Saluran Pencernaan dan Hati itu.
Nol kasus di Indonesia
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menegaskan sampai saat ini belum ditemukan kasus konfirmasi cacar monyet di Indonesia.
“Sampai saat ini di Indonesia belum ditemukan satu kasus pun, gejala, atau orang-orang yang terinfeksi cacar monyet,” kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu, dalam diskusi daring.
Sementara itu, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyampaikan terdapat 92 kasus konfirmasi cacar monyet di 12 negara meliputi Amerika Serikat, Australia, Belgia, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Belanda, Portugal, Spanyol, Swedia, dan Inggris.
Langkah pencegahan
Adapun upaya preventif yang bisa dilakukan masyarakat agar terhindar dari tularan virus cacar monyet adalah dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Hal ini karena transmisi penularannya melalui droplet.
Ia mengatakan penerapan protokol kesehatan masih relevan untuk mencegah infeksi virus tersebut. Selain itu, rajin mencuci tangan dan hindari menyentuh area muka seperti mata dan hidung.
“Menghindari wilayah yang mungkin sudah teridentifikasi dengan kasus monkeypox, kita hindari, kita tidak ke sana. Karena, virus itu tidak punya kaki. Yang menyebarkan virus adalah manusia. Maka itu, sebetulnya perpindahan virus itu sangat di fasilitasi oleh pergerakan manusianya,” ungkapnya.
Kontributor: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Aiz Luthfi