Lampung

Shodaqoh Oksigen, NU Care-LAZISNU Lampung Tanam Mangrove di Tridarmayoga

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:00 WIB

Shodaqoh Oksigen, NU Care-LAZISNU Lampung Tanam Mangrove di Tridarmayoga

NU Care-LAZISNU PWNU Lampung bersama lintas elemen saat menggelar tanam mangrove di Desa Tridarmayoga, Lampung Selatan, Kamis (25/12/2025). (Foto: Istimewa)

Lampung Selatan, NU Online Lampung 

NU Care-LAZISNU Lampung berkolaborasi dengan berbagai elemen organisasi keagamaan, kepemudaan, dan sosial menggelar kegiatan tanam mangrove bertajuk Shodaqoh Oksigen.

 

Kegiatan tersebut dilaksanakan di Desa Tridarmayoga, Lampung Selatan, Kamis (25/12/2025). Kegiatan ini mengusung tema, Taubat Ekologi Warga Nahdliyin: Merawat Alam untuk Masa Depan Peradaban.

 

Kegiatan tersebut merupakan kolaborasi antara NU Care LAZISNU Lampung, Kanwil Kementerian Agama Provinsi Lampung, PKC PMII, PC PMII Lampung Selatan, Gerakan Pramuka, NU Care LAZISNU Lampung Selatan, LPBI NU, Tangan Lampung, serta Siger Foundation.

 

Direktur Eksekutif NU Care-LAZISNU Lampung, Enny Puji Lestari, menyampaikan bahwa gerakan Shodaqoh Oksigen menjadi ruang kolaboratif untuk memperkuat kesadaran ekologis yang berakar pada nilai keagamaan dan kemanusiaan.

 

“Kegiatan tanam mangrove ini adalah hasil kolaborasi banyak pihak yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan. Bagi NU Care-LAZISNU, shodaqoh oksigen merupakan bentuk filantropi berkelanjutan bahwa sedekah tidak hanya diwujudkan dalam bentuk materi, tetapi juga dalam menjaga alam agar tetap memberi kehidupan,” ujarnya.

 

Ia mengatakan bahwa konsep taubat ekologi menjadi refleksi bersama Nahdliyin untuk memperbaiki relasi manusia dengan alam melalui aksi nyata yang berdampak jangka panjang, khususnya bagi masyarakat pesisir.

 

Sementara itu, PIC tanam mangrove sekaligus Supervisor Bidang Program NU Care-LAZISNU PWNU Lampung, Andri Oktavia menjelaskan, kegiatan Shodaqoh Oksigen di Tridarmayoga dirancang tidak hanya sebagai agenda seremonial, melainkan sebagai gerakan berkelanjutan yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat.

 

“Kami ingin memastikan bahwa penanaman mangrove ini memiliki dampak jangka panjang. Oleh karena itu, selain penanaman, kami juga mendorong edukasi lingkungan dan keterlibatan warga sekitar agar mangrove yang ditanam dapat dirawat dan tumbuh dengan baik,” tuturnya.

 

Ia menyampaikan bahwa kolaborasi lintas lembaga dalam kegiatan ini menunjukkan kuatnya semangat gotong royong dan kepedulian sosial-ekologis, khususnya dari Nahdliyin dan generasi muda, dalam merespons isu krisis lingkungan di wilayah pesisir.

 

Ketua PCNU Lampung Selatan, Abdul Haris, menyampaikan gerakan Shodaqoh Oksigen mencerminkan nilai keislaman Ahlussunnah wal Jama'ah yang menempatkan kepedulian terhadap lingkungan sebagai bagian dari tanggung jawab moral dan spiritual umat.

 

“Menjaga lingkungan adalah bagian dari amanah keagamaan. Apa yang dilakukan NU Care-LAZISNU bersama seluruh elemen hari ini merupakan wujud nyata khidmah Nahdlatul Ulama dalam merawat alam dan kehidupan masyarakat pesisir,” katanya.

 

Selengkapnya klik di sini.