Museum Nasional Ketransmigrasian Satu-satunya di Dunia Ada di Lampung
NU Online · Kamis, 18 September 2025 | 09:30 WIB
Di Gedong Tataan, Pesawaran, Lampung, berdiri sebuah museum unik, namanya Museum Nasional Ketransmigrasian. Museum ini tidak hanya memamerkan koleksi benda bersejarah, tetapi juga mengajak kita menyusuri odisei ketransmigrasian Indonesia. Keunikannya makin terasa karena museum ini merupakan satu-satunya museum transmigrasi di dunia.
Sejarah transmigrasi bermula pada tahun 1905, ketika pemerintah kolonial Belanda menerapkan kebijakan kolonisasi. Kebijakan ini dirancang untuk mengatasi persoalan kepadatan penduduk di wilayah-wilayah padat seperti pulau Jawa, dengan cara memindahkan sebagian penduduknya ke daerah yang masih jarang penghuni, terutama di pulau Sumatera.
Seiring waktu, kebijakan kolonisasi terus berlanjut dalam berbagai bentuk. Pada masa pendudukan Jepang, program ini dilanjutkan dengan nama kokuminggakari. Bedanya, kokuminggakari hanya difokuskan untuk mendukung kebutuhan ekonomi selama perang. Lalu pasca kemerdekaan, khususnya era pemerintahan Suharto, program ini kembali digencarkan secara masif dan dikenal luas dengan istilah transmigrasi.
Lampung menjadi daerah pertama yang dipilih sebagai lokasi kolonisasi, tepatnya di Desa Bagelen, Gedong Tataan. Di sinilah, para transmigran menapakkan kaki mereka, membuka lahan, dan membangun pemukiman baru. Oleh karena itu, sebagai penanda awal jejak transmigrasi di Indonesia, maka didirikanlah Museum Ketransmigrasian di Bagelen, Gedong Tataan.
Selengkapnya klik di sini.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Kerusakan Alam dan Lalainya Pemangku Kebijakan
2
Khutbah Jumat: Mari Tumbuhkan Empati terhadap Korban Bencana
3
Pesantren Tebuireng Undang Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah PBNU untuk Bersilaturahmi
4
20 Lembaga dan Banom PBNU Nyatakan Sikap terkait Persoalan di PBNU
5
Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah PBNU Hadir Silaturahim di Tebuireng
6
Gus Yahya Persilakan Tempuh Jalur Hukum terkait Dugaan TPPU
Terkini
Lihat Semua