Nasional

16 Tim Siap Berlaga di Liga Santri 2019 di Kota Solo

Rabu, 16 Oktober 2019 | 03:00 WIB

16 Tim Siap Berlaga di Liga Santri 2019 di Kota Solo

Pertemuan perwakilan tim liga santri di Kota Solo, Jateng (Foto: NU Online/Ajie Najmuddin)

Solo, NU Online
Sebanyak 16 pesantren di Soloraya siap ambil bagian dalam Liga Santri Nusantara (LSN) 2019. Ke-16 pesantren itu tergabung dalam Region 2 Jateng wilayah Soloraya. Format kompetisi, yakni dengan sistem gugur yang akan dimulai pada 21 Oktober mendatang. Pertandingan tersebut akan digelar di Stadion Sriwedari Surakarta.
 
"Ke-16 pondok pesantren itu akan bertanding memperebutkan Piala Kapolresta Solo sekaligus tiket ke babak nasional," terang Panitia Pelaksana LSN Jateng 2, Syarifudin, pada sesi jumpa pers di Kantor PCNU Kota Surakarta, Selasa (15/10).
 
Berbeda dengan penyelenggaraan tahun sebelumnya, yang juga diikuti perwakilan dari Kedu, pada LSN 2019 kali ini tidak ada wakil tim dari wilayah Kedu.  Akan tetapi,  karena tidak adanya anggaran subsidi dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) sehingga pesantren dari Kedu pada tahun ini tidak menyertakan wakilnya.
 
"Semua tim pesantren yang tampil di LSN tahun ini menggunakan anggaran mandiri,” tukasnya.
 
Adapun peserta Liga Santri Nusantara 2019 regional Solo yakni Pesantren Al-Falah Sukoharjo, PPMI Assalam Sukoharjo, Pesantren Al Muayad Solo,  Pesantren Nurul Hikmah Sragen, Pesantren Roudlotul Ma’arif Boyolali, Pesantren Nurul Qur’an Nayan Boyolali, Pesantren Al Huda Doglo Boyolali.

Kemudian Pesantren Ummul Quro’ Boyolali, Pesantren Walisongo Sragen,  Pesantren Nurul Hidayah Boyolali, Pesantren Masyihoh Boyolali, Pesantren Zumrotuttholibin Boyolali, Pesantren Al Hikmah Sragen, Pesantren Ta’mirul Islam Solo, dan Pesantren Tahfidzul Qur’an Boyolali.
 
Ketua LSN 2019 Region Solo, Ali Sutopo mengatakan, persaingan di tahun 2019 bakal berjalan sengit. Pesantren Walisongo Sragen yang pernah merajai dua musim berturut-turut, mulai bisa disaingi. Seperti dari Pesantren Nurul Hikmah Sragen yang keluar menjadi juara di tahun lalu.
 
Diprediksi bakal bermunculan kuda hitam lainnya, dengan melihat persiapan yang dilakukan oleh tim-tim peserta. 
 
“Persaingan tahun ini semakin ketat dan ramai. Kami yakin akan bermunculan tim unggulan maupun kuda hitam baru,” ungkap Ali Sutopo.
 
Hal lain yang membuat peta persaingan akan semakin menarik adalah regulasi baru Liga Santri Nusantara, yakni pembatasan usia pemain maksimal 17 tahun. Melalui screening yang ketat, hampir dipastikan tim peserta sulit untuk bertindak curang pembentukan tim.
 
Kontributor: Ajie Najmuddin
Editor: Abdul Muiz