Banyak Jamaah Usia Lanjut, Kemenag Minta MCH Sampaikan Edukasi Manasik Haji Ramah Lansia
Selasa, 30 April 2024 | 17:15 WIB
Gambar hanya sebagai ilustrasi. Potret jamaah umrah pada akhir Syawal 1445 sedang bersai. (Foto: NU Online/Faizin)
Jakarta, NU Online
Kementerian Agama (Kemenag) RI membentuk Media Center Haji (MCH) 2024 untuk memproduksi dan memublikasikan informasi haji ramah lansia. Kemenag RI memprioritaskan pelayanan bagi jamaah haji lansia dalam penyelenggaraan ibadah haji mengingat banyaknya jumlah haji lansia Indonesia 2024.
Direktur Bina Haji dan Umrah PHU Kemenag RI H Arsyad Hidayat mengatakan, jumlah jamaah lansia pada 2024 tidak sebanyak jumlah jamaah haji lansia pada 2023. Kemenag mencatat 45 ribu jumlah jamaah haji lansia pada 2024, sedangkan jamaah haji lansia pada 2023 berjumlah 60 ribu orang.
“Angka 45 ribu masih terbilang banyak sehingga tahun ini Kemenag RI masih memprioritaskan pelayanan jamah haji lansia,” kata Arsyad pada acara Edukasi MCH 2024 di Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (26/4/2024) pagi.
Arsyad mengatakan, Kemenag membentuk awak media yang tergabung dalam MCH 2024 untuk mendukung program haji ramah lansia.
"Intinya mem-branding penyelenggaraan ibadah haji tahun 2024 sebagai Penyelenggaraan Haji Ramah Lansia,” kata Arsyad.
Kemenag menginginkan MCH 2024 memproduksi konten media berupa naskah, teks, rilis berita, foto dan grafis yang ramah terhadap pelayanan jamaah haji lansia. MCH 2024 diharapkan melakukan penyebaran informasi yang dibutuhkan jamaah lansia.
Arsyad berharap, MCH menjadi media solutif terhadap permasalahan-permasalahan yang dihadapi jamaah lansia. Sebab MCH menjadi rujukan akurat dan terverifikasi yang diperlukan jamaah haji lansia.
Ia mengatakan, petugas MCH 2024 juga memiliki fungsi dan tugas yang sama dengan petugas haji Arab Saudi lainnya. Selain memproduksi berita, petugas MCH 2024 berkewajiban untuk membantu melayani jamaah haji lansia.
Stafsus Menag Bidang Informasi dan Komunikasi H Wibowo Prasetyo menyampaikan, MCH perlu membangun narasi keriangan dan kebahagiaan jamaah untuk membantu jamaah dan keluarga jamaah di tanah air.
“Berita yang baik, edukatif, dan solutif menjadi mood booster jamaah. Ini sangat membantu sekali untuk penyelenggaraan ibadah haji yang lebih dominan ibadah fisik,” kata Wibowo.