Kemenag RI Jadikan MCH Sumber Informasi Akurat di Tengah Berita Hoaks Perhajian
Selasa, 30 April 2024 | 06:00 WIB
Edukasi Media Center Haji 2024 di Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (25/4/2024) malam. (Foto: Alhafiz/NU Online)
Alhafiz Kurniawan
Penulis
Jakarta, NU Online
Kementerian Agama RI menjadikan berita Media Center Haji (MCH) 2024 yang terdiri atas 68 jurnalis dari berbagai media sebagai rujukan utama informasi seputar perhajian bagi masyarakat.
Direktur Bina Haji dan Umrah PHU Kemenag RI H Arsyad Hidayat mengatakan, masyarakat hari ini berada pada era masifnya penggunaan teknologi informasi. Hanya saja, validitas dan tingkat akurasi informasi yang sampai ke masyarakat cenderung beragam.
Hoaks dan informasi yang tidak akurat untuk menyebut salah satunya juga menyasar isu perhajian hampir setiap tahunnya. Di tengah era digital dan banjir informasi, kata Arsyad, masyarakat mengonsumsi juga kabar yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya dan akurasinya.
Oleh karena itu, MCH menjadi penting sebagai saluran resmi yang terverifikasi karena awak media yang tergabung di dalamnya bertemu langsung dengan narasumber. MCH juga merupakan sumber rujukan otoritatif yang informasinya layak diterima oleh masyarakat secara luas.
“MCH langsung turun ke lapangan semisal untuk mengecek berapa korban, apakah gedung runtuh, banjir, dan badai di Tanah Suci,” kata H Arsyad Hidayat pada acara Edukasi MCH 2024 di Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (26/4/2024) pagi.
Kemenag RI melalui MCH, kata H Arsyad, berkomitmen untuk melakukan penguatan pelayanan informasi operasional penyelenggaraan ibadah haji. Dengan awak media yang profesional, informasi perhajian yang sampai kepada masyarakat bukan hanya konsisten, namun juga akurat dan aktual serta layak diterima publik.
”Media Center Haji juga berperan mengimbangi derasnya informasi tidak benar dan muncul dari sumber-sumber yang tidak dapat dipertanggungjawabkan,” kata H Arsyad.
Sekjen Kemenag RI H Ali Ramdhani yang hadir sebelum itu mengajak awak media dan masyarakat melalui akun pribadi media sosial untuk menilai penyelenggaraan ibadah haji secara objektif. Ia mengajak media dan masyarakat untuk menyebarkan informasi akurat, bukan disinformasi yang membingungkan penerima pesan.
“Objektiflah dalam menyampaikan kabar berita haji. Jangan menimbulkan keresahan dan tidak memprovokasi setiap pembacanya. Orang yang mengabarkan perlu mengangkat setiap fakta agar masyarakat menilai obyektif terkait pelayanan haji,” kata Ali Ramdhani pada acara Edukasi MCH 2024 di Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (25/4/2024) malam.
Stafsus Bidang Informasi dan Komunikasi Menag RI, H Wibowo Prasetyo, mengajak masyarakat terutama jamaah haji untuk mewaspadai informasi yang janggal dan diproduksi secara amatir tanpa narasumber dan kerja-kerja verifikasi.
“Kami mengimbau jamaah untuk mewaspadai info hoaks kalau ada asupan info yang janggal. Kami juga meminta jamaah untuk mewaspadai informasi yang beredar seputar haji,” kata H Wibowo pada acara Edukasi MCH 2024 di Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (25/4/2024) malam.
Kemenag RI berupaya sedapat mungkin untuk mengantisipasi hoaks. “Kita siapkan informasi resmi agar sampai kepada jamaah. Kita siapkan informasi detail untuk dipahami publik,” kata H Wibowo Prasetyo.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Hukum Pakai Mukena Bermotif dan Warna-Warni dalam Shalat
6
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
Terkini
Lihat Semua