Debat Keempat Pilpres 2024, KPU Tetapkan Enam Tema Debat dari Sebelumnya Tujuh
Kamis, 18 Januari 2024 | 08:00 WIB
Jakarta, NU Online
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan bahwa tema debat keempat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 yang akan berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan pada Ahad (21/1/2024) malam, dari yang sebelumnya tujuh tema menjadi enam tema.
“Temanya dari tujuh tema itu sudah kami tata menjadi enam tema,” ujar Komisioner KPU August Mellaz pada Konferensi Pers seusai Rapat Finalisasi Debat Keempat antara KPU, Tim Paslon, dan Media Penyelenggara di Gedung KPU, Rabu (17/1/2024) sore.
Sebelumnya, tema debat ialah pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, dan masyarakat adat dan desa. Kini menjadi pembangunan berkelanjutan dan lingkungan hidup, sumber daya alam dan energi, pangan, agraria, masyarakat adat, dan desa.
“Tema pertama pembangunan berkelanjutan dan lingkungan hidup, tema yang kedua sumber daya alam dan energi, tema yang ketiga pangan, tema keempat agraria, tema kelima masyarakat adat, dan tema keenam desa,” jelasnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa pelaksanaan debat akan dilaksanakan sesuai dengan tenggat waktu yang telah ditetapkan oleh KPU, yakni pada hari Minggu, tanggal 21 Januari 2024, pukul 19.00 WIB. Debat tersebut akan disiarkan langsung (on air) dan berlangsung di Jakarta Convention Center.
“Jadi tamu undangan relatif tidak ada perubahan, kalau dari sisi kapasitas tempat, sekitar hampir 600, kurang, 580 an. Tetapi itu terbagi, yang jelas tiap tim paslon untuk pendukungnya 75 untuk masing-masing,” imbuhnya.
Sementara itu, terkait moderator pada debat keempat yang keduanya perempuan, August menjelaskan tidak ada alasan khusus terkait hal tersebut. Menurutnya, dalam hal pemilihan moderator menjadi fokus adalah pengalaman, kompetensi, dan representasi dari stasiun televisi penyelenggara.
Selain itu, sejak awal pertemuan dengan media penyelenggara dan tim paslon, media penyelenggara berupaya untuk mengusulkan figur yang sangat kompeten dan memiliki pemahaman mendalam terkait pelaksanaan debat untuk menjadi moderator.
“Jadi ada beberapa alternatif dan kemudian pimpinan KPU RI memutuskan untuk debat keempat dua-duanya perempuan,” pungkasnya.