Nasional

Dosen UNU Indonesia Menangi Proposal Riset soal Teknologi Nano

Jumat, 4 Maret 2016 | 04:32 WIB

Dosen UNU Indonesia Menangi Proposal Riset soal Teknologi Nano

Suryandharu (berkacamata) dengan para mahasiswa

Jakarta, NU Online
Terpilih atau lolos dalam suatu perlombaan atau pemilihan, mungkin menjadi harapan bagi semua orang yang mengikuti suatu pemilihan atau perlombaan. Tetapi ada juga peserta pemilihan atau lomba yang setelah terpilih justru merasa terkejut.

Hal itulah yang dirasakan Suryandaru, ST MT, yang proposal penelitiannya berjudul “Pengolahan Limbah Seng Menjadi Nano Sengosida sebagai Aplikasi Kemasan Anti Bakteri dan Kosmetik” disetujui oleh Kementerian Riset dan Teknologi (Kemendikti).

“Waktu menerima kabar bahwa proposal saya lolos, ini kayaknya mustahil karena bersaing dengan peneliti dan dosen dari seluruh Indonesia,” papar dosen Teknik Industri di Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Indonesia saat dihubungi NU Online baru-baru ini.

Penelitian yang diajukan pria yang biasa dipanggil Ndaru ini berkaitan dengan pengolahan limbah seng yang diproses dengan teknologi yang akan menghasilkan nano seng. Karena seng sudah bersifat nano, maka bisa berubah sifat seperti itu. Nano seng dapat dimanfaatkan sebagai anti bakteri dan bahan kosmetik. Dengan kata lain Ndaru memanfaatkan rekayasa material.

Ndaru terinspirasi mengajukan penelitian tersebut karena ingin membuat nilai tambah yang tinggi dari barang-barang yang sudah dibuang.

Dosen muda kelahiran Belitung, 25 Maret 1989 merencanakan dalam proses penelitiannya akan melibatkan mahasiswa tempat dia mengajar.

“Ini sangat penting sebagai proses transfer ilmu. Saya sebagai dosen yang juga melakukan penelitian. Jadi bagaimana melibatkan mahasiswa agar memahami pembelajaran dan tahapan-tahapan dalam penelitian,” tambah Ndaru yang hobi bermain catur bahkan sempat menjadi juara nasional saat duduk di bangku SMA.

Ndaru yang juga sering diundang sebagai tenaga ahli untuk pendidikan membuat biogas, memang tertarik dengan teknologi yang mungkin bagi kebanyakan orang sangat rumit. Menurut Ndaru, walaupun rumit teknologi tersebut penuh nilai manfaat bagi masyarakat.

Terkait dengan prestasi dan kesibukannya, Ndaru mendorong dosen-dosen lain, terutama di UNU Indonesia untuk melakukan penelitian. (Kendi Setiawan/Mukafi Niam) 


Terkait