Esensi Peran Peneliti Balitbang Diklat Kemenag Tak Boleh Hilang
Jumat, 3 Desember 2021 | 23:45 WIB
Kepala Puslitbang Penda Balitbang Diklat Kemenag yang baru, H Mohsen Alaydrus saat sosialisasi hasil penelitian di Serang. (Foto: NU Online/Musthofa Asrori)
Serang, NU Online
Peneliti di seluruh kementerian, termasuk Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama, akan bergabung dalam satu lembaga baru bernama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Hal terpenting yang harus selalu diingat oleh para peneliti Kemenag adalah tidak kehilangan esensi peran sebagai peneliti agama dan keagamaan.
Kepala Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan (Puslitbang Penda) Balitbang Diklat Kemenag yang baru, H Mohsen Alaydrus, mengatakan hal tersebut di sela ‘Sosialisasi Hasil Penelitian dan Pengembangan Puslitbang Penda Tahun 2021’ di Kota Serang, Provinsi Banten, Jumat (3/12/2021).
“Sebenarnya Kemenag masih membutuhkan rumah besar bernama Balitbang Diklat beserta isinya. Kita boleh saja kehilangan rangka-rangka yang lain. Tapi, substansinya jangan. Karena Kemenag ini tetap harus berjalan. Dan peran itu harus tetap kita jaga terus,” kata Mohsen kepada NU Online, Jumat.
“Kami berharap, esensi peran peneliti Balitbang Diklat Kemenag jangan sampai hilang. Di mana pun nanti kamarnya peneliti, saya berharap peran esensialnya tidak hilang,” sambung Direktur PD Pontren Ditjen Pendis Kemenag periode 2014-2017 ini.
Direktur Bina KUA dan Keluarga Sakinah Ditjen Bimas Islam 2017-2020 ini mengatakan demikian lantaran peneliti akan ‘boyong’ ke BRIN awal tahun 2022. “Saya ingin memastikan para peneliti Kemenag tidak kehilangan peran esensinya itu. Peran-peran ini saya kira tidak bisa lepas dari Balitbang Diklat,” tandasnya.
Wakil Ketua PP RMINU masa khidmat 2015-2020 ini menambahkan, belakangan muncul fenomena intelegensi artifisial (kecerdasan buatan) yang menggejala di semua lini kehidupan.
“Ini pengganti peran manusia. Jadi, Google menjadi asisten manusia untuk menjawab segala problematikanya. Dengan demikian, peran manusia menjadi berkurang. Oleh karena itu, manusia harus terus belajar agar tidak kehilangan peran esensialnya,” tandas Kepala Biro Administrasi Umum Akademik dan Kemahasiswaan (AUAK) IAIN Palu Sulawesi Tengah ini.
Terkait sosialisasi hasil penelitian, menurut dia, hal itu merupakan bentuk pertanggungjawaban publik para peneliti Balitbang Diklat yang sebentar lagi akan berpindah ke BRIN. Ia sangat berharap adanya masukan dan komentar dari para pemangku kepentingan yang hadir.
Peneliti senior Puslitbang Penda, H Wahid Khozin, yang memoderatori kegiatan di Serang mengatakan, sosialisasi ini merupakan rangkaian gelaran di berbagai kota. “Untuk konteks Kota Serang, kami paparkan hasil penelitian tentang Life Skill di Madrasah,” ujarnya.
Penelitian tersebut, lanjut dia, bertujuan untuk mengekplorasi keberhasilan dan keunggulan program Life Skill di Madrasah Aliyah dalam tiga hal. Pertama, kelembagaan yang mampu mempertahankan keberlangsungan dan membangun jaringan.
“Kedua, pelaksanaan dari aspek manajemen dan proses. Ketiga, produk yang meliputi output fisik, penyebaran alumni, keterpakaian dan perannya dalam masyarakat,” terang Wahid.
Penelitian kualitatif ini, kata Wahid, menyasar 15 madrasah: MAN 1 Bogor, MAN 1 Pekalongan, MAN 1 Kediri, MAN 1 Temanggung, MAN 1 Garut, MAN 2 Cianjur, MAS Al-Hikmah Brebes, MAS Al-Irsyad Demak, MAN 1 Mojokerto, MAS Al-Amin Tasikmalaya, MAN 1 Kota Bandung, MAN 2 Kulonprogo, MAN 1 Karanganyar, MAN 1 Magetan, dan MAN 2 Majalengka.
Sosialisasi di 27 provinsi
Kasubag TU Puslitbang Penda, Irhason, menambahkan bahwa sosialisasi hasil penelitian ini digelar serentak di berbagai kota di 27 provinsi di Indonesia. “Selain Banten, antara lain di Jambi, Bengkulu, dan Sulawesi Tengah,” ungkapnya melalui sambungan telepon.
“Satu judul wajib yakni survei karakter siswa. Lalu, dua judul pilihan diserahkan kepada peneliti masing-masing sesuai bidangnya. Total, tiga judul yang dipaparkan oleh peneliti di setiap propinsi,” terang pria asal Bojonegoro ini.
Ada sejumlah judul hasil penelitian yang disosialisasikan. Pertama, Survei Karakter Siswa Jenjang Pendidikan Menengah oleh Muhammad Murtadlo. Kedua, Pemanfaatan Sumber Belajar Digital di Ma'had Aly (Ahmadudin). Ketiga, Efektivitas Penyelenggaraan Diklat di Wilayah Kerja atau DDWK (Lisa’diyah Ma'rifataini). Keempat, Paradigma Keagamaan Dosen di Perguruan Tinggi Umum (Suprapto).
Kelima, Pemanfaatan Medsos pada Pembelajaran Pendidikan Agama di Sekolah (Farida Hanun). Keenam, Evaluasi Surat Berharga Syariah Negara atau SBSN (Evi Sopandi). Ketujuh, Efektivitas Diklat Calon Kepala Madrasah (Opik Abdurrahman Taufik). Kedelapan, Kontinuitas Pendidikan Madrasah pada Masa Pandemi Covid-19 (Sumarni). Kesembilan, Best Praktice Life Skill di Madrasah (Wahid Khozin).
Hadir dalam sosialisasi, Kasi Sistem Informasi dan Kelembagaan Kanwil Kemenag Banten, Tubagus Juwaini, mewakili Kakanwil. 30 peserta terdiri dari pegawai Kanwil Kemenag Banten, Kemenag Kabupaten dan Kota Serang, dan guru PAI dari SMAN 2 Kota Serang dan SMP PGRI Kragilan Kabupaten Serang juga turut hadir. Sosialisasi yang dijadwalkan Kamis-Sabtu, 2-4 Desember 2021, ini dihelat di Hotel Le Semar Serang.
Pewarta: Musthofa Asrori
Editor: Kendi Setiawan