Balitbang Kemenag Matangkan 100 Pesantren Percontohan yang Kembangkan Ekonomi
Jumat, 18 Juni 2021 | 08:45 WIB
Kepala Puslitbang Penda, Hj Sunarini, saat membuka resmi kegiatan penyusunan 100 pesantren percontohan di Bogor, Jawa Barat. (Foto: NU Online/Kendi Setiawan)
Kendi Setiawan
Penulis
Bogor, NU Online
Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan Balitbang Diklat Kementerian Agama tengah mematangkan daftar 100 pesantren percontohan yang mengembangkan ekonomi. Pematangan dilakukan melalui acara ’Finalisasi Piloting 100 Pondok Pesantren yang Mengembangkan Potensi Ekonomi’, Kamis-Sabtu, 17-19 Juni 2021 di Hotel Amaroossa Bogor, Jawa Barat.
Kepala Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan, Hj Sunarini, mengatakan bahwa penyusunan 100 pesantren untuk menjadi bahan rekomendasi kepada Direktorat PD Pontren Ditjen Pendis sejalan dengan program 'Peta Jalan Kemandirian Pesantren' yang diluncurkan Menag Yaqut Cholil Qoumas pada Mei 2021.
Menurut Rini, sapaan akrabnya, tugas Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan sebagai bagian dari Balitbang Diklat Kemenag, tidak langsung melayani masyarakat. ”Tetapi, kepada institusi atau unit-unit yang ada di dalam dan di luar Kementerian Agama yang mungkin memerlukan hasil-hasil penelitian ataupun pengembangan yang dilakukan Balitbang Diklat,” kata dia saat pembukaan, Kamis (17/6) malam.
100 pesantren percontohan ini dipilih dari semua pesantren yang datanya telah masuk ke Puslitbang Penda. Pada 2020, Puslitbang Penda telah mencatat 6000 pesantren, sementara hingga pertengahan tahun 2021 ini terdapat tambahan 5500 pesantren lainnya. Sementara 100 pesantren yang menjadi percontohan diperoleh setelah diadakan penelitian lebih lanjut oleh para peneliti Puslitbang Penda.
Karena itu, Rini berharap hasil yang dikeluarkan bisa tepat, baik tepat waktu maupun tepat substansinya. 100 pesantren percontohan ini nantinya ditampilkan dalam dashboard yang ditampilkan pada website Kemenag.
Staf ahli Kemenag, Hasanuddin Ali, yang hadir secara virtual mengatakan terkait potensi ekonomi pesantren yang diprogramkan Kemenag, salah satu tahap awal adalah dengan peluncuran dashboard potensi ekonomi pesantren.
Hasanudin Ali menyatakan, beberapa waktu lalu Kemenag mengundang sembilan pesantren yang mengembangkan ekonomi. Kesembilan pesantren ini merepresentasikan potensi ekonominya dengan antusias, menandakan pengembangan ekonomi di pesantren sangat kuat.
"Saya yakin di 100 pesantren lainnya membawa semangat yang sama dalam potensi usaha unit pesantren,” kata pendiri Alvara Research Center ini.
Pihaknya menambahkan bahwa Kemenag telah menemui dan berkomunikasi dengan kementerian dan lembaga lainnya, bahkan BUMN, yang memiliki program pemberdayaan ekonomi pesantren.
"Misalnya Kementerian Pertanian seperti apa, Kementerian Perindustrian seperti apa dalam pengembangan ekonomi pesantren. Ini seperti gayung bersambut, karena Kementerian Agama memiliki Peta Jalan Kemandirian Pesantren. Nah, kementerian dan lembaga lain mendukung,” imbuhnya.
Kegiatan finalisasi yang dimoderatori Koordinator Litbang Pendidikan Keagamaan, Husen Hasan Basri, ini dihadiri sejumlah peneliti Puslitbang Penda, para Kepala Seksi PD Pontren Kementerian Agama dari Kabupaten/Kota Bogor, Tangerang, Tangerang Selatan, dan perwakilan beberapa pesantren.
Pewarta: Kendi Setiawan
Editor: Musthofa Asrori
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua