Bandung, NU Online
Ketua Pengurus Pusat Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU) KH Abdul Ghofarrozin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah menyukseskan gelaran Liga Santri Nusantara (LSN) 2017 sejak kick off di Pinrang , Sulawesi Selatan dan berakhir di Bandung, Jawa Barat. LSN diselenggarakan atas kerja sama RMINU dan Kemenpora RI.
“Alhamdulillah Liga Santri Nusantara 2017 telah selesai diakhiri dengan pertandingan menarik antara Pesantren Darul Huda Ponorogo dan Darul Hikmah Cirebon. Yang keluar sebagai juara tahun ini adalah Darul Huda. Selamat bagi sang juara. Kepada yang belum juara, terus bersemangat dan berlatih lebih keras lagi agar tahun depan mendapatkannya,” katanya di Bandung, Senin (30/10).
Kiai yang akrab di sapa Gus Rozin menyebut banyak pihak yang turut serta dalam menyukseskan Liga Santri Nusantara, di antaranya Kementerian Pemuda dan Olahraga RI, Pengurus Pusat RMINU, Panitia Nasional, Regional Dan Lokal, dan pesantren-pesantren yang mengirimkan kesebelasannya. Juga kepada pihak TNI yang telah berkenan meminjamkan barak dan lapangan.
“Terima kasih kepada Pak Menpora H. Imam Nahrawi yang hadir pada Grand Final, kepada Bung Kus (M. Kusnaeni), para talent scouting, Kang Robby Darwis, Nuralim, Ade Abdullah, Udin Rafiudin, duta Liga Santri Nusantara 2017 Zaenal Arif, juga para wasit, hakim garis dan para pemain dan penonton Liga Santri, juga para sponsor baik pemerintah maupun swasta,” katanya.
Gus Rozin juga mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kota Bandung, dalam hal ini Wali Kota Ridwan Kamil. Pada pembukaan, ia turun langsung menjamu seluruh pemain Liga Santri Nusantara dengan makanan khas Sunda di GOR Pajajaran. Juga kepada Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan yang hadir pada penutupan.
“Terima kasih kepada para kiai yang telah mendoakan, para santri di sekitar Bandung yang turut menonton Grand Final Liga Santri, pengurus PCNU, dan warga Nahdliyin pada umumnya. Terima kasih kepada Banser yang telah membantu menjaga keamanan selama putaran nasional berlangsung,” lanjutnya.
Tak lupa, lanjutnya, kepada para awak media, baik cetak, online, maupun elektronik yang telah membantu mempublikasikan Liga Santri Nusantara, misalnya media dari kalangan NU sendiri di antaranya TV 9 NU Online, Risalah NU, 164 Channel, dan media lainnya seperti Pikiran Rakyat, Pandit Football, I News Tv dan lainnya.
“Tentu saja masih ada banyak pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu, yang kontribusinya tidak kecil. Semoga kebaikan semuanya bernilai ibadah di sisi Allah. Amin,” katanya.
Ia mengakui pasti ada banyak kekurangan dalam penyelenggaraan ini. Namun, hal itu akan dijadikan pembelajaran untuk penyelenggaraan Liga Santri Nusantara 2018 agar lebih baik lagi. (Abdullah Alawi)