Habib Luthfi selalu menekankan pentingnya keindonesiaan dan keislaman, dalam satu komponen terpadu yang saling menginspirasi. (Foto: NU Online)
Jakarta, NU Online
Universitas Negeri Semarang (Unnes) Semarang akan memberikan anugerah Doktor Honoris Causa(Dr. H.C) kepada Maulana Habib Luthfi bin Yahya. Penganugerahan kepada Rais 'Aam Idarah Aaliyah Jamiyaah Ahlut Thariqah al-Mu'tabarah an-Nahdliyyah Habib Luthfi bin Yahya ini pada Senin (9/11) besok.
Pada penganugerahan ini, Habib Luthfi akan menyampaikan orasi ilmiah berjudul Strategi Komunikasi Pemberdayaan Ummat dan Sejarah Kebangsaan. Promotor pada penganugerahan ini, yakni Rektor Unnes Prof Fathur Rahman, dengan co-promotor Prof Imam Taufiq (Rektor UIN Walisongo). Sedangkan, anggotanya yakni Prof Zaenuri dan Prof Agus Nuryatin.
Plt Ketua Umum Mahasiswa Ahlut-Thariqah An-Nahdliyyah (MATAN), M Hasan Chabibie memgungkapkan bahwa Maulana Habib Luthfi merupakan sosok guru bangsa.
"Sudah jelas sekali, kiprah Maulana Habih Luthfi bin Yahya menjadi guru bangsa bagi warga Indonesia. Sosoknya menjadi titik temu antarkelompok, peneduh suasana, sekaligus juga memberi wejangan-wejangan dan nilai-nilai kebangsaan yang kokoh," ungkapnya, Ahad (8/11).
Menurutnya, Habib Luthfi selalu menekankan pentingnya keindonesiaan dan keislaman, dalam satu komponen terpadu yang saling menginspirasi. Maulana Habib Luthfi juga menginspirasi jutaan warga, tidak hanya di Indonesia maupun di lintas negara.
"Beliau sosok pemersatu, yang mampu menjembatani perbedaan-perbedaan, menjadi puzzle keindonesiaan dan kebangsaan yang menarik. Kiprah beliau sebagai Wantimpres dan beragam khidmah di ruang publik, menjadi teladan bagi kita semua," jelas Hasan Chabibie yang juga Plt Kepala Pusdatin Kemendikbud.
Hasan menambahkan, Habib Luthfi juga berpengaruh dalam jaringan tokoh agama di lintas negara. "Di dunia internasional, Maulana Habib Luthfi juga menginspirasi para tokoh agama dan negara, untuk saling berkolaborasi, mencipta kebaikan bersama, membangun solidaritas global."
Menurut Hasan, Habib Luthfi mengajarkan bahwa tasawuf sebagai gerakan sosial. "Guru kami, Abah Maulana Habib Luthfi bin Yahya mengajarkan kepada kami bahwa tasawuf itu menjadi gerakan yang menginspirasi, yang membawa perubahan di ruang publik. Inilah makna yang agung, yang kami serap dari teladan-teladan beliau," tandasnya.
"Semoga Maulana Habib Luthfi sehat selalu, terus membimbing ummat," demikian ungkap Hasan yang telah lama menjadi murid Habib Luthfi, sekaligus juga menggerakkan mahasiswa-santri dalam gerakan sufi di berbagai kampus.
Pewarta: Hanan Zayn
Editor: Kendi Setiawan