Bangkalan, NU Online
Potensi yang dimiliki bangsa ini harus terus terkonsolidasi. Pada saat yang sama, kekuatan dalam Nahdlatul Ulama hendaknya turut dioptimalkan demi menopang masa depan bangsa.
Berangkat dari realita tersebut, Koordinatorat Daerah (Korda) Nahdlatul Ulama Madura Raya menggelar Konsolidasi dan Dialog Kebangsaan Pengurus NU se-Madura, Sabtu (5/10).
“Tujuan diadakannya konsolidasi dan dialog kebangsaan ini yaitu untuk memperkokoh soliditas pengurus NU se-Madura dalam berkhidmat kepada NU dan Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI,” kata Ketua Korda NU Madura Raya, KH Muhammad Makki Nasir.
Selain itu, konsolidasi semakin penting untuk memperkokoh persatuan antara pengurus NU dan tokoh Madura yang meliputi empat kabupaten yakni Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep.
“Hal itu dalam mewujudkan pembangunan Madura yang lebih maju," jelasnya pada acara yang juga dihadiri sejumlah tokoh tersebut.
Kegiatan juga diisi dengan dialog interaktif untuk mengupas dan mendiskusikan beragam persoalan kebangsaan. “Juga menggali solusi sebagai dasar sikap bersama,” ungkapnya.
Pada acara yang digelar di Pendopo Pratanu, Kantor Dinas Bupati Bangkalan tersebut dihadiri Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Marsudi Syuhud.
Dalam sambutannya, Pengasuh Pesantren Ekonomi Darul Uchwah Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat ini menjelaskan bahwasanya NU didirikan atas dasar empat pilar, di antaranya kebangkitan nasionalisme yang dikembangkan melalui pendidikan yaitu madrasah Nahdlatul Wathan.
“Kedua, melalui kebangkitan pemikiran atau Nahdlatul Fikri yang juga disebut dengan Taswirul Afkar. Dan ketiga yakni kebangkitan perekonomian atau Nahdlatut Tujjar,” ungkapnya. Sedangkan yang keempat melalui peran internasional, yang dimulai dengan dibentuknya Komite Hijaz, lanjutnya.
“Karenanya, NU selalu bergerak atas dasar empat pilar ini," tegasnya.
KH Marsudi Syuhud.menerangkan sepak terjang PBNU yang kadang disalah pahami oleh warga NU atau Nahdliyin di bawah, seperti kegiatan beberapa pengurus yang sering melakukan kunjungan kerja ke luar negeri.
"Itu sebenarnya adalah amanah empat pilar berdirinya NU tadi, dan yang terbaru dengan kampanye perdamaian dunia melalui Islam Nusantara yang disampaikan ke berbagai negara di dunia,” terangnya.
Dirinya kemudian menjelaskan bahwa sejak dulu Gus Dur mengajari mengenal tokoh dunia.
“Makanya PBNU sekarang terlibat aktif dalam menyampaikan pesan perdamaian dunia,” jelasnya.
Karenanya, apa yang dilakukan selama ini sebagai upaya pelaksanaan mimpi dari para pendiri NU. “Yakni menginginkan jamiyah ini terlibat aktif dalam dunia internasional sebagaimana Komite Hijaz dulu," katanya.
Acara diisi juga dengan dialog interaktif untuk menampung aspirasi dari sejumlah pengurus NU dari berbagai kawasan di Madura.
"NU itu lahir dan mimpinya dari Madura khususnya Bangkalan. Maka sudah seharusnya pengurus NU di Madura berperan aktif dalam program-program NU," harapnya.
Tampak hadir pada acara tersebut jajaran Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, di antaranya KH Abdul Azhim Cholili (wakil rais) dan KH A Jazuli Nur (wakil ketua).
Acara juga dihadiri Bupati Bangkalan sekaligus A'wan PWNU Jawa Timur, R Abdul Latief Amin. Nampak pula Ketua Ikatan Keluarga Madura (Ikama) Pusat, H Rawi.
Kontributor: Abdullah Hafidi
Editor: Ibnu Nawawi