NU Peduli Susun Langkah Pemulihan Warga Pascabencana bersama PWNU Sumatra Barat
Selasa, 23 Desember 2025 | 08:00 WIB
Padang, NU Online
Dampak banjir dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatra Barat pada November 2025 masih dirasakan warga hingga saat ini.
Meski bantuan darurat di beberapa daerah mulai terpenuhi, warga terdampak masih menjalani hari-hari yang tidak mudah. Jalan yang terputus, sumber air bersih yang rusak, rumah yang hancur, hingga fasilitas sosial dan keagamaan yang belum diperbaiki membuat proses pemulihan berjalan lamban.
Tim NU Peduli yang terdiri dari NU Care–LAZISNU, Lembaga Kemaslahatan Keluarga NU (LKKNU), dan Lembaga Kesehatan NU (LKNU) melakukan koordinasi dengan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sumatra Barat. Turut hadir Ketua PWNU Sumatra Barat Prof Ganefri dan Sekretaris PWNU Sumatra Barat Tan Gusli, beserta jajaran pengurus wilayah. Hal itu dilakukan sebelum penyaluran bantuan ke sejumlah titik terdampak selama beberapa hari ke depan.
Pertemuan ini dilakukan dengan tujuan pemetaan kebutuhan lapangan sekaligus penentuan prioritas bantuan agar tidak menumpuk di titik yang sama dan menjangkau wilayah yang selama ini relatif minim menerima bantuan.
Direktur Eksekutif NU Care–LAZISNU Riri Khariroh menjelaskan, PWNU Sumatra Barat mendorong agar bantuan NU Peduli difokuskan pada desa-desa yang belum banyak mendapatkan dukungan, terutama di wilayah terpencil dan terdampak berat.
“Satu, tim NU Peduli diminta untuk memfokuskan bantuannya pada titik-titik yang selama ini belum banyak mendapatkan bantuan. Ada beberapa desa yang bantuannya masih sangat terbatas,” kata Riri kepada NU Online di Padang, Sumatra Barat, Senin (22/12/2025).
Menurut Riri berdasarkan informasi dari PWNU Sumatra Barat, kebutuhan tanggap darurat seperti sembako di sejumlah wilayah terdampak relatif sudah terpenuhi melalui jaringan NU dan bantuan berbagai pihak. Namun, persoalan yang kini yang diperlukan yaitu pemulihan jangka menengah dan panjang.
“Ke depan yang perlu dilakukan adalah mengidentifikasi kebutuhan jangka panjang, terutama terkait surau-surau dan masjid yang rusak berat, sekolah-sekolah yang terafiliasi dengan NU, serta pesantren-pesantren yang terdampak bencana,” ujarnya.
Tim NU Peduli juga diminta untuk terus berjejaring dengan pengurus NU di tingkat kabupaten atau PCNU, termasuk di Solok, Agam, dan Kota Padang. Pendekatan ini dinilai penting agar distribusi bantuan benar-benar berbasis kebutuhan riil warga dan kondisi lapangan.
Ketua LAZISNU Pasaman Barat Mita Fitria mengungkapkan, di beberapa daerah kebutuhan warga pascabencana tidak lagi berhenti pada bantuan pangan. Di Nagari Saniangbaka, Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok, misalnya, kerusakan infrastruktur menjadi persoalan utama yang menghambat aktivitas warga.
“Masyarakat di sana sekarang swadaya, patungan. Mereka ingin segera memperbaiki akses jalan yang rusak. Harapannya bisa dibantu material seperti semen atau pasir,” kata Mita.
Selain Solok, wilayah Kota Padang juga menjadi salah satu titik dengan dampak cukup luas. Sejumlah kawasan seperti Batu Busuk, Kampung Lapai, Kurao, dan Nanggalo dilaporkan mengalami kerusakan permukiman, sementara sebagian warga harus berpindah ke beberapa titik pengungsian. Di wilayah ini, krisis air bersih menjadi persoalan mendesak setelah sumber air warga rusak akibat longsor.
“Di Padang titiknya banyak dan masuk kategori parah. Ada rumah yang habis, dan ada warga yang sekarang sangat membutuhkan air bersih karena sumber airnya sudah tidak berfungsi,” ujar Mita.
Upaya pemulihan air bersih juga dilakukan di Palembayan, Kabupaten Agam, yang telah memasuki tahap kedua pendampingan. Di daerah ini, NU Peduli tengah melakukan penggalian sumur bor untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga, meski kondisi geologis setempat cukup menyulitkan.
“Bukan karena tidak ada air, tetapi struktur tanahnya berbatu besar. Pengeborannya berat dan membutuhkan ketelitian,” kata Mita.
Salah satu titik pengeboran diarahkan ke area surau yang sebelumnya menjadi sumber air warga, namun kini mengering akibat longsor.
Usai melakukan koordinasi dengan PWNU Sumatra Barat, NU Peduli juga merencanakan lanjutan pendampingan ke wilayah Pasaman Barat dan Pariaman sebagai bagian dari upaya pemulihan pascabencana sejalan dengan proses pemetaan kebutuhan lanjutan di tingkat lokal.
============
Para dermawan bisa donasi lewat NU Online Super App dengan mengklik banner "Darurat Bencana" yang ada di halaman Beranda atau via web filantropi di tautan berikut.