PBNU Apresiasi Kinerja Kementan, Nilai Pertanian Tunjukkan Kebangkitan
Selasa, 27 Agustus 2019 | 13:01 WIB
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Ekonomi, Umar Syah mengapresiasi upaya mekanisasi dan modernisasi yang dilakukan Kementerian Pertanian (Kementan) RI selama empat setengah tahun terakhir.
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Ekonomi, Umar Syah mengapresiasi upaya mekanisasi dan modernisasi yang dilakukan Kementerian Pertanian (Kementan) RI selama empat setengah tahun terakhir. Kata dia, Kementan sukses mengembalikan kejayaan Indonesia sebagai negara agraris yang kaya akan sumber daya alamnya.
"Dibandingkan dulu, pertanian selama lima tahun ini saya kira sudah menunjukkan kebangkitan yang sangat luar biasa. Inilah saatnya kita semua memberi apresiasi setinggi-tingginya," katanya, Senin (26/8).
Soal keberhasilan ini, kata Umar, peranan Mentan Amran Sulaiman sebagai pimpinan utama di pertanian Indonesia sangat vital. Dia bahkan merupakan sosok yang suka kerja dan berani dalam mengambil keputusan-keputusan strategis.
"Tentu dia (Amran) adalah musuh utama bagi para mafia dan penjahat pangan. Kita tahu bahwa sudah ratusan mafia yang dijebloskan ke penjara. Kenapa? Karena dia memiliki knowledge yang luas soal pertanian," katanya.
Berdasarkan hasil penindakan Satgas Pangan Mabes Polri, diketahui sebanyak 373 kasus pangan berhasil dibongkar yang meliputi 21 kasus komoditas hortikultura, 12 kasus pupuk, 66 kasus beras, 23 kasus ternak dan 247 kasus pangan lainnya. Dari semua kasus itu, sebanyak 409 orang di antaranya telah ditetapkan tersangka.
Umar mengatakan, kerja keras Kementan dalam membongkar mafia pangan wajib menjadi pertimbangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memilih Amran menjabat kembali sebagai mentan lima tahun ke depan. Di samping itu, sosok Amran juga sukses memasang sistem dan jaringan kerja nyata pada internal Kementerian Pertanian.
"Saya berharap Presiden Jokowi memilih orang yang gila kerja seperti Pak Amran, bukan hanya menteri yang suka pencitraan tanpa ada realisasi. Kalau Pak Amran saya lihat semua Dirjennya juga disuruh kerja. Ini sosok yang harus dipertahankan," katanya.
Umar menambahkan, sosok Amran merupakan menteri yang sudah sesuai dengan nama kabinet Jokowi, yakni Kabinet Kerja. Sebab, selama ini Amran adalah tipikal menteri yang jarang duduk di kantor atau sekadar bersantai dengan keluarga besar.
"Kalau mau sesuai dengan kabinet kerja, ya orang yang tepat adalah Pak Amran. Dia gila kerja kok sampai bawahanya juga kerja semua," tandasnya.