Soal Pemindahan Ibu Kota Negara, PBNU: Harus Dilihat Aspek Urgensi dan Manfaatnya
NU Online Ā· Kamis, 22 Agustus 2019 | 11:15 WIB
Juri menjelaskan, pertama, berdasarkan kajian pemerintah, terutama melalui Bappenas, pemindahan ibu kota negara jelas memiliki urgensinya.Ā
āMengapa ibu kota harus pindah? Menurut saya, karena konsentrasi penduduk di Jawa, terutama Jakarta yang sangat padat. Kepadatan penduduk yang tidak diimbangi oleh ruang yang cukup beserta daya dukung lainnya akan menjadi problem besar,ā katanya di Jakarta, Kamis (22/8)
Kedua, distribusi ekonomi yang terkonsentrasi di Jawa membuat pembangunan akan cenderung jawasentris. Oleh karena itu, perlu dibangun pusat-pusat ekonomi baru yang memungkinkan pemerataan kegiatan ekonomi dan dampak keekonomiannya.Ā
Ketiga, ketersediaan lahan dan air menjadi isu yang krusial dalam perkembangan kota-kota di Jawa, terutama Jakarta. Padahal itu dua hal pokok yang sangat penting dalam kehidupan manusia.
Keempat, Jawa itu rawan gempa dan bencana lainnya. Perlu di pikiran dampak jika gempa melanda ibu kota yang memiliki kepadatan Ā penduduk dan pusat-pusat kegiatan pemerintahan dan ekonomi masyarakat.Ā
āBelum lagi seperti soal urbanisasi, beban Jakarta dan daya dukungnya yang sudah sangat kritis. Itulah mengapa ide, gagasan bahkan sudah nyaris menjadi kebijakan pemerintah harus disambut baik untuk semata menyelamatkan kepentingan yang lebih luas,ā jelasnya.Ā
Bagian kedua, menurut Juri, pemindahan ibu kota negara dilihat dari aspek kemanfaatannya. Pemindahan ibu kota bukan saja akan bisa menyelesaikan problem-problem yang menjadi urgensi di atas, tetapi juga akan membuat wajah kemajuan Indonesia menjadi lebih merata, tidak terkonsentrasi di Jawa, khususnya Jakarta.Ā
Selain itu, lanjutnya, pemindahan ibu kota akan mengurangi Ā dampak-dampak negatif yang diderita masyarakat Ā Jakarta selama ini, seperti soal banjir, karena pengendalian bisa maksimal, kemudian kemacetan, polusi udara, dan lain-lain.
Media-media daring hari ini memberitakan bahwa pemerintah telah memutuskan pemindahan ibu kota negara, yakni ke Kalimantan Timur (Kaltim). Terkait hal itu, menurut Juri, berdasarkan dari studi pemerintah menunjukan kalimantan merupakan tempat yang paling realistis.Ā
āDan wilayah ini sudah menjadi incaran sejak Bung Karno,ā pungkasnya.Ā
Terpopuler
1
Gus Yahya Ajak Seluruh Pengurus NU Siapkan Muktamar Ke-35 sebagai Jalan Terhormat dan Konstitusional
2
Pertemuan Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah di Lirboyo Putuskan Muktamar Ke-35 NU Bakal Digelar Secepatnya
3
KH Miftachul Akhyar Undang Rapat Konsultasi Syuriyah dengan Mustasyar PBNU di Pesantren Lirboyo
4
Gus Yahya Tanggapi KH Miftachul Akhyar soal AKN-NU, Peter Berkowitz, hingga Dugaan TPPUĀ
5
KH Miftachul Akhyar Sampaikan Permohonan Maaf terkait Persoalan di PBNU
6
Khutbah Jumat: Rajab, Shalat, dan Kepedulian Sosial
Terkini
Lihat Semua