Nasional

PMII Unwahas Gelar Seminar Pendidikan Karakter

Sabtu, 12 Mei 2012 | 00:38 WIB

Semarang, NU Online
Persoalan pendidikan karakter menjadi perhatian para aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang. Pengurus Rayon PMII Fakultas Agama Islam Unwahas, baru-baru ini mengadakan semina bertema “Membangun Pendidikan Berbasis Karakter Bangsa” di Aula lantai III Kampus tersebut. <>

Pembicara tunggal, Ketua Dewan Pendidikan Kota Semarang Prof Dr Rasdi Ekosiswoyo mengulas pelbagai keprihatinan maupun harapan kepada sekolah dan dunia pendidikan di Indonesia. 

Profesor Rasdi menyampaikan, guru semestinya adalah pusat teladan moral para murid. Nama guru sendiri (Jawa) adalah penyingkatn dari bisa diguru lan dituru. Artinya bisa dipercaya dan dijadikan idola. 

“Guru adalah faktor terpenting dalam pendidikan. Ia harus jagi pusat keteladanan moral. Terlebih kita mencanangkan pendidikan karakter,” ujarnya. 

Karena guru adalah faktor terpenting, kata dia, pemerintah mestinya sangat memberi perhatian pada kualitas guru. Sebab walau bangunan sekolah tidak mewah, jika gurunya hebat maka akan menghasilkan murid yang hebat. 

Namun Rasdi menyayangkan adanya guru yang justru menurun kualitas moralnya setelah mendapat perhatian dari pemerintah. Yaitu adanya tunjangan profesi yang banyak setelah sertifikasi. 

Kepada para aktivis PMII ia meminta, mahasiswa harus bisa menjadi sosok intelektual yang berkarakter. Sikap curang atau tidak jujur sangat dia larang, sebab hal itu akan membuat orang tidak percaya. Padahal ketidakpercayaan adalah sumber hilangnya segala kesempatan. 

“Mahasiswa harus intelek dan berkarakter. Harus pinter dan jujur. Jangan sampai curang dan bohong. Itu akan merusak kepercayaan,” nasehatnya.

 

 

ADVERTISEMENT BY OPTAD

Redaktur     : Syaifullah Amin

Kontributor : Muhammad Ichwan



Terkait