Prof Quraish Shihab: Nabi Adam Tidak Diusir dari Surga, Tapi Diturunkan
Rabu, 29 Maret 2023 | 11:00 WIB
Jakarta, NU Online
Banyak beredar cerita yang mengatakan bahwa Nabi Adam diusir oleh Allah dari surga. Hal ini turut disoroti oleh Cendekiawan Muslim Indonesia, Prof Muhammad Quraish Shihab yang mengungkapkan bahwa Nabi Adam tidak diusir dari surga, melainkan diturunkan oleh Allah swt.
“Nabi Adam pernah mampir ke surga dengan tujuan Allah memberikan ia pengalaman untuk menyukseskan tugasnya. Di bumi ia akan bertemu dengan setan, sedangkan di surga tidak membutuhkan makanan, pakaian, tempat tinggal, dan lain-lain karena di sana semuanya sudah ada,” terangnya dalam acara Shihab dan Shihab, Jumat lalu.
Menurut Prof Quraish, Allah swt memberikan gambaran itu supaya ketika Nabi Adam di bumi dapat menjadikan apa yang ada di dalamnya sebagai bayang-bayang dari surga. Oleh karena itu, Nabi Adam tidak terusir dari surga tapi diutus untuk turun.
Pengarang Tafsir Al-Misbah itu juga menjelaskan bahwa Nabi Adam adalah manusia pertama dan manusia modern, itu adalah yang dicitrakan oleh Al Qur’an, meskipun malaikat berkata bahwa sebelum adanya manusia pasti ada makhluk yang lain.
“Adam dari segi bahasa artinya hitam kemerah-merahan atau sawo matang. Sedangkan hawa artinya hidup. Menurut Al-Qur’an, Allah akan menciptakan khalifah di bumi. Oleh karena itu, makna khalifah adalah penerus, jadi Allah mempunyai rencana kepada bumi ini dengan mengutus atau menugaskan manusia,” ujarnya.
Ia menambahkan, maka Allah swt menciptakan Nabi Adam dan anak keturunannya untuk memakmurkan bumi. Allah swt tidak mengutus malaikat karena ia hanya bertugas untuk beribadah. Menurut Al Qur’an malaikat hanya melakukan apa yang diperintahkan dan tidak melakukan apa yang dilarang. Jadi artinya malaikat tidak memiliki inisiatif.
“Sedangkan manusia diberikan akal dan mampu berinisiatif. Kalau manusia tidak berinisiatif, maka bumi ini tidak akan berkembang,” jelasnya.
Prof Quraish menceritakan, ketika malaikat bertanya kepada Tuhan apakah ia akan melakukan kerusakan di bumi, maka Tuhan tidak menjawabnya kecuali dengan berkata bahwa Tuhan tahu apa yang tidak ia ketahui.
“Kita sebagai manusia memiliki tugas di bumi untuk menciptakan perdamaian dan jangan sampai bermusuhan. Selain itu kita perlu berhati-hati karena ada musuh yang ingin menjerumuskan yaitu setan. Dan tidak kalah pentingnya bahwa tugas semua orang adalah memenuhi kebutuhan pokoknya,” terang Prof Quraish.
Kontributor: Afina Izzati
Editor: Fathoni Ahmad