Nasional

Ratusan Peserta Mubes Warga NU Mulai Berdatangan di Ciganjur

Ahad, 21 Desember 2025 | 11:00 WIB

Ratusan Peserta Mubes Warga NU Mulai Berdatangan di Ciganjur

Antusiasme Nahdliyin mengikuti Mubes Warga NU di Ciganjur, Jakarta Selatan, pada Ahad (21/12/2025). (Foto: NU Online/Suci)

Jakarta, NU Online

Ratusan peserta Musyawarah Besar Warga NU mulai berdatangan di kediaman Gus Dur di Ciganjur, Jakarta Selatan pada Ahad (21/12/2025).


Pantauan NU Online sejak pukul 08.00 WIB hingga 10.25 WIB, peserta dari berbagai daerah mulai registrasi di meja panitia. Berdasarkan data panitia, sebanyak 150 peserta telah memasuki ruang acara.


Meski hujan turun, antusiasme warga NU tidak surut. Mereka terus berdatangan mengisi registrasi yang disediakan oleh panitia di halaman kediaman Gus Dur. Peserta melakukan registrasi untuk masuk tiga komisi dalam Mubes.


Tahlil dan shalawat mulai menggema dari panggung utama Mubes, yang berlokasi di pelataran rumah KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Nyai Sinta Nuriyah. Ruang itu hanya diisi oleh peserta terdaftar dan panitia. Sementara itu, panitia Mubes tampak berkeliling membawa kotak donasi untuk korban bencana di Sumatra.


Beberapa Anggota Banser terlihat bertugas di depan pintu masuk. Beberapa tokoh NU, antara lain Rais Syuriyah PWNU Jawa Tengah KH Ubaidullah Shodaqoh, Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) GP Ansor Pusat Dendy Zuhairil Finsa, Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng KH Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin), dan Ketua LBM PBNU KH Mahbub Maafi tampak hadir.


Mubes Warga NU ini mengusung tema Mengembalikan NU kepada Jamaah untuk Kemaslahatan Bangsa dan Kelestarian Alam. Acara ini bertujuan membangun gotong-royong warga NU dalam merespons perkembangan organisasi serta melanjutkan semangat Mubes Cirebon 2004.


Mubes juga menjadi bagian dari inisiatif islah yang sebelumnya berlangsung di Pesantren Ploso dan Tebuireng, Jatim. Pada hari yang sama, Lirboyo juga menggelar Musyawarah Kubro.


Steering Committee (Komite Pengarah) Mubes Warga NU 2025 Achmad Munjid mengatakan bahwa forum ini disiapkan sebagai ruang aspirasi Nahdliyin untuk menyampaikan keprihatinan, gagasan, ide, maupun curahan hati terkait masa depan NU.


"Tapi forum ini bukan forum dukung-dukungan, bukan kubu-kubuan, bukan juga untuk menghakimi siapa yang salah dan siapa yang benar di tengah konflik yang terjadi sekarang. Kita tak ingin memperkeruh suasana yang sudah runyam," kata Munjid.