Nasional

7 Pimpinan Banom NU Gulirkan Tujuh Pernyataan Sikap terkait Persoalan di PBNU

NU Online  ·  Sabtu, 6 Desember 2025 | 04:30 WIB

7 Pimpinan Banom NU Gulirkan Tujuh Pernyataan Sikap terkait Persoalan di PBNU

Ilustrasi logo Nahdlatul Ulama. (Foto: dok. NU Online)

Jakarta, NU Online

Sejumlah tujuh Pimpinan Badan Otonom (Banom) Nahdlatul Ulama (NU) tujuh pernyataan sikap resmi atas persoalan di tubuh PBNU, pada Jumat (5/12/2025).


Para pimpinan banom itu adalah Ketua Umum (Ketum) Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Addin Jauharudin, Ketum PP Pagar Nusa Muchamad Nabil Haroen, Ketum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) M Shofiyulloh Cokro, Presiden DPP Konfederasi Serikat Buruh Muslim Indonesia (Sarbumusi) Irham Ali Saifuddin, Ketum PP Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Muh Agil Nuruz Zaman, Mudir 'Ali Idarah 'Aliyah Jam'iyyah Ahlith Thariqah Al-Mu'tabarah An-Nahdliyyah (JATMAN) Prof KH Ali Masykur Musa, dan Ketum PP Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Prof Kamaruddin Amin.


"Setelah mencermati secara seksama dinamika internal di lingkungan jam'iyyah Nahdlatul Ulama beberapa waktu belakangan ini, kami segenap pimpinan Badan Otonom Nahdlatul Ulama di tingkat memberikan pandangan," demikian bunyi surat pernyataan sikap bersama tujuh pimpinan banom itu, sebagaimana dikutip NU Online pada Jumat (5/12/2025).


Berikut adalah ketujuh pernyataan sikap dari tujuh Pimpinan Umum Banom PBNU:


1. Kami meneguhkan komitmen bersama untuk menjaga persatuan jam’iyyah, berlandaskan nilai tawasuth, tawazun, tasamuh, dan i’tidal, demi kokohnya rumah besar Nahdlatul Ulama.


2. Kami memohon kepada PBNU dan seluruh pemangku kepentingan agar secepat-cepatnya melakukan musyawarah yang jernih, tenang, dan terbuka untuk mencari jalan terbaik dan menghasilkan keputusan yang arif demi kemaslahatan jam’iyyah dan jama’ah Nahdlatul Ulama.


3. Kami mengapresiasi dan mendukung setiap upaya silaturahmi, tabayun, serta dialog yang dipimpin oleh para masyayikh, kiai sepuh, dan ibu nyai baik yang telah berlangsung maupun yang akan dilakukan sebagai ikhtiar mulia untuk menjaga ukhuwah nahdliyah dan keutuhan jam’iyyah.


4. Kami berikhtiar menjaga marwah organisasi dengan menegakkan adab, mengedepankan akhlak, serta menghindari segala bentuk ucapan maupun tindakan yang dapat menimbulkan kegaduhan, baik di internal jam’iyyah maupun di ruang publik.


5. Kami berharap kepemimpinan PBNU senantiasa menjadi teladan dalam menjaga harmoni kehidupan organisasi serta mengutamakan kemaslahatan umat.


6. Kami menginstruksikan kepada seluruh pimpinan badan otonom di semua tingkatan untuk tetap fokus menjalankan program kerja, memperkuat koordinasi dengan kepengurusan pusat masing-masing, dan terus memperkokoh khidmah kepada Nahdlatul Ulama dan masyarakat.


7. Kami mengajak seluruh pimpinan pondok pesantren, para mursyid, serta pimpinan NU dan badan otonom di semua tingkatan untuk senantiasa meningkatkan dzikir, doa, istighotsah, dan munajat kepada Allah agar diberikan taufik dan hidayah, dengan kejernihan hati dan penuh hikmah, sehingga segala persoalan dapat segera terselesaikan dengan cara yang bermartabat.

Gabung di WhatsApp Channel NU Online untuk info dan inspirasi terbaru!
Gabung Sekarang