Registrasi Digital, Peserta MTQ Rekam Sidik Jari, Telapak Tangan, hingga Wajah
Senin, 30 Oktober 2023 | 12:00 WIB
Peserta STQH tengah merekam wajah saat registrasi ulang di MTs N 2 Kota Jambi, The Hok, Jambi Selatan, Ahad (29/10/2023). (Foto: NU Online/Kholil)
Jambi, NU Online
Sejumlah kafilah Seleksi Tilawatil Qur'an dan Hadis (STQHK) tingkat nasional datang berbondong-bondong ke Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTs N) 2 Kota Jambi di The Hok, Jambi Selatan pada Ahad (29/10/2023). Kedatangan mereka guna melakukan registrasi ulang.
Sembari menunggu giliran untuk registrasi, kafilah dari berbagai daerah di Indonesia itu tampak menikmati kopi dan es, kudapan, serta penampilan kesenian dari para peserta didik MTs N 2 Kota Jambi.
Koordinator Tim IT STQH Nasional Ke-27 Jambi Faisal Muhammad menyampaikan bahwa registrasi ulang peserta STQH dilakukan guna verifikasi data yang sudah didaftarkan secara daring.
"Mereka dipanggil diperiksa identitas KTP yang sudah berumur 17 tahun ke atas dan KK bagi di bawah umur 17, disesuaikan (dengan) aplikasinya," katanya.
Lalu, mereka juga akan mendapatkan nomor tampil secara acak melalui sistem pada aplikasi E-MTQ. Kemudian, panitia memberikan nomor yang sesuai dengan nomor yang keluar pada aplikasi.
Nomor urut genap untuk peserta putra, sedangkan ganjil untuk peserta putri. Jika peserta mendapatkan nomor 001, berarti ia berhak tampil pada urutan pertama di hari pertama. Jika mendapat nomor urut ke-10, sedangkan di jadwal hanya 7 penampilan dalam sehari, maka peserta tersebut akan tampil di hari kedua.
Kemudian, panitia merekam sidik jari, telapak tangan, dan wajah peserta. Hal ini guna mengatasi problem yang terjadi jika hanya dari satu hal saja. Pengalaman sebelumnya, sidik jari saja menjadi masalah karena beberapa kali tidak terdeteksi sehingga cukup memakan waktu.
"Verifikasi dilakukan untuk menghindari hal tidak kita inginkan," kata Faisal.
Ia menyampaikan bahwa pada pelaksanaannya, peserta terdaftar dengan nama A maka dia juga yang akan tampil pada perlombaan di majelisnya. Sebab, sistem dapat mendeteksi jika bukan peserta pendaftar yang akan tampil.
"Langsung ditolak secara aplikasi. Hari ini adalah perekaman data. Saat akan tampil dites lagi. Kalau silang berarti bukan ini yang datang (registrasi ulang)," katanya.
Faisal menambahkan bahwa STQH ini diikuti oleh 34 kafilah provinsi dengan total peserta 590 orang dari 20 golongan dan empat cabang perlombaan.