Nasional

Santri SMK Ma'arif 2 Gombong Raih Juara Perunggu Worldskills ASEAN Manila 2025

Rabu, 22 Oktober 2025 | 17:00 WIB

Santri SMK Ma'arif 2 Gombong Raih Juara Perunggu Worldskills ASEAN Manila 2025

Dika Yuana Rahman, siswa SMK Maarif 2 Gombong, yang berhasil meraih juara perunggu bidang Refrigerasi and Air Conditioning dalam ajang WorldSkills ASEAN Competation Manila. (Foto: dok. pribadi)

Jakarta, NU Online

Santri SMK Ma'arif 2 Gombong, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Dika Yuana Rahman berhasil meraih juara perunggu bidang Refrigerasi and Air Conditioning dalam ajang WorldSkills ASEAN Competation Manila 2025 yang diselenggarakan pada 25-30 Agustus 2025 lalu.


Ia juga menuntut ilmu di Pesantren Fathul Ulum Tlogosari dan Pondok Pesantren An-Nahdliyah 2 Gombong.


"Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah, saya baru saja mendapatkan bronze Medal," katanya kepada NU Online, pada Rabu (22/10/2025).


Ia menjelaskan bahwa proses yang dilaluinya tidaklah mudah. Ia mulai mengikuti beberapa Lomba Kompetensi Siswa (LKS) dari tingkat kabupaten hingga provinsi sejak kelas 2 SMK.


"Tetapi saya tidak lolos LKS nasional karena saya hanya mendapat Juara 2 di LKS Provinsi Jawa Tengah," jelasnya.


Sejak kegagalan itu, lanjutnya, ia sadar bahwa masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki untuk mengikuti ajang lomba lainnya.


"Pada bulan September ada kesempatan untuk mengikuti WorldSkills ASEAN dan saya mencoba dari seleksi daerah dan seleksi nasional. Alhamdulillah saya lolos sebagai wakil Indonesia di ajang tersebut," katanya.


Ia berpendapat bahwa kejuaran tersebut bukan semata-mata proses dari usahanya sendiri, melainkan banyak dukungan dari orang banyak seperti guru, orang tua, dan teman-teman.


"Menurut saya seorang yang memiliki jiwa kompetitor adalah orang yang berani mencoba walaupun gagal, tetapi dari gagal itu lah pelajaran yang paling mahal didapat," jelasnya.

Ia berharap agar ke depannya pendidikan vokasi di Indonesia semakin maju dan banyak santri-santri yang dapat mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.


"Untuk generasi muda jangan pernah malu mencoba dan berproses walaupun proses itu pahit. Tapi percayalah sepahit-pahitnya proses pasti akan manis pada akhirnya," terangnya.


WorldSkill ASEAN merupakan ajang pameran keterampilan profesional dan teknis terbesar di kawasan ASEAN. Hampir 300 peserta ikut ajang tersebut dengan 32 bidang keterampilan mulai dari teknologi hingga perhotelan di enam sektor berbeda.


Namun, Vietnam telah mengundurkan diri dari kompetisi tahun ini karena keterbatasan pendanaan yang disebabkan oleh reorganisasi kelembagaan.


Ajang itu pertama kali diselenggarakan di Malaysia pada Agustus 1995, yang merupakan edisi perdana Kompetisi WorldSkills ASEAN.


Berawal dari empat negara dan enam bidang keterampilan pada tahun 1995, kompetisi ini telah berkembang menjadi 10 negara di lebih dari 25 bidang keterampilan. Sejak saat itu, negara-negara anggota secara bergantian menjadi tuan rumah kompetisi dua tahunan ini.


Secara keseluruhan, Indonesia dalam ajang tersebut menempati peringkat ketiga dari 11 negara berpartisipasi. Indonesia berhasil mengumpulkan sembilan emas, satu perak, sembilan perunggu, dan sembilan medali untuk peserta terbaik.


Sementara itu, Malaysia menjadi juara umum dengan mengumpulkan 13 emas, empat perak, tiga perunggu, dan dua medali penghargaan untuk peserta terbaik.


Selanjutnya, di peringkat kedua disusul oleh Filipina yang mengumpulkan 10 emas, tujuh perak, delapan perunggu, dan lima medali penghargaan untuk peserta terbaik.