Nasional

Soal Penanganan Covid-19, GP Ansor Dorong Pemerintah Perhatikan Pesantren

Jumat, 18 September 2020 | 12:01 WIB

Soal Penanganan Covid-19, GP Ansor Dorong Pemerintah Perhatikan Pesantren

Gus Yaqut saat menyampaikan sambutan dalam pembukaan Konferensi Besar (Konbes) ke-23 GP Ansor di Minahasa, Sulawesi Utara, Jumat (18/9). (Foto: dok. GP Ansor)

Jakarta, NU Online

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor H Yaqut Cholil Qoumas mendorong pemerintah untuk dapat memberikan perhatian lebih kepada pesantren-pesantren di lingkungan NU yang terkena dampak akibat pandemi Covid-19.


“Karena pesantren-pesantren ini barangkali mengalami dampak lebih besar disbanding komunitas-komunitas yang lain,” kata Gus Yaqut saat menyampaikan sambutan dalam pembukaan Konferensi Besar (Konbes) ke-23 GP Ansor di Minahasa, Sulawesi Utara, Jumat (18/9).


Ia juga mengungkapkan bahwa GP Ansor selalu menyambut baik ajakan pemerintah untuk berkolaborasi dalam penanganan Covid-19, yang tidak hanya berdampak pada sektor kesehatan, tetapi juga berdampak di sektor ekonomi.


“Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kwartal II tercatat mengalami perlambatan sebesar -5,23 persen. Ini jadi keprihatinan kita semua, termasuk juga yang dirasakan kader GP Ansor di seluruh Indonesia,” ungkap Gus Yaqut.


GP Ansor menyadari, lanjutnya, bahwa pandemi Covid-19 merupakan problem kemanusiaan global yang harus diselesaikan dan ditangani secara bersama-sama. Hal ini diwujudkan GP Ansor yang membentuk Gugus Tugas Penanganan Covid-19 sejak awal pandemi.


“(Gugus Tugas itu) bertugas melakukan kampanye literasi bahaya Covid-19 kepada masyarakat, membantu distribusi bantuan sosial kepada masyarakat terdampak, asistensi protokol kesehatan kegiatan di lingkungan Ansor dan berkolaborasi dengan berbagai pihak,” jelas Gus Yaqut.


Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa selama pandemi berlangsung, GP Ansor telah mendistribusikan sekira 30 ribu paket bantuan sosial dan 1000 alat rapid test atas kerja sama yang dilakukan dengan Kementerian Kesehatan RI.


“Dengan Kementerian Sosial, kami sudah mendistribusikan kurang lebih 50 ribu paket bantuan sosial,” katanya.


Tak hanya itu, Gus Yaqut juga menerangkan bahwa GP Ansor telah melakukan berbagai kegiatan kepada masyarakat untuk melewati masa-masa sulit selama pandemi. Beberapa di antaranya adalah pelatihan-pelatihan online secara gratis yang diikuti ribuan peserta.


“Di sektor pendidikan, GP Ansor ikut berpartisipasi secara swadaya menyediakan wifi gratis di lebih dari 3000 titik yang tersebar di seluruh Indonesia bagi adik-adik kita yang saat ini menjalani pembelajaran jarak jauh,” terangnya.


Kemudian, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Ansor juga berperan dalam memberikan bantuan hukum bagi warga yang mengalami konflik Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), terutama karena pandemi ini.


“Kiai-kiai muda Ansor juga membuka pelayanan bimbingan keagamaan dan konsultasi ketenangan jiwa agar masyarakat sabar dan tabah dalam melewati hari-hari berat di masa pandemi,” jelas Gus Yaqut.


Di berbagai daerah, ia mendorong kader Ansor untuk menginisiasi gerakan ketahanan pangan secara mandiri di lingkungan tempat tinggal masing-masing. Selain itu, GP Ansor juga menggiatkan akses Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi kader Ansor.


“Program KUR ini insyaallah akan diluncurkan dalam waktu dekat dan dilakukan bersama Kementerian Perekonomian RI. Kemudian ada juga pemberdayaan ekonomi umat yang diinisiasi oleh Menko Perekonomian RI,” jelas Wakil Ketua Komisi II DPR RI ini.


Selain itu, bersama Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) RI, GP Ansor juga mengembangkan program kewirausahaan dan latihan kerja. Sementara dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI, GP Ansor mengembangkan program kewirausahaan pemuda.


“Kami juga siap mengembangkan kegiatan agrobisnis dalam areal pencadangan hutan produksi yang dapat dikonversi seluas 5.997 hektar di Kalimantan Timur,” pungkasnya.


Pada kesempatan tersebut hadir pula pejabat daerah. Beberapa di antaranya adalah Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven Kandouw, Kapolda Sulawesi Utara Irjen Pol Royke Lumowa, dan Bupati Minahasa Royke Oktavian Roring.


Acara pembukaan Konbes GP tersebut ditutup dengan doa oleh Katib Aam PBNU KH Yahya Cholil Staquf.


Konbes ke-23 GP Ansor yang bertema Ansor Satu Barisan: Menuju Kemandirian Organisasi ini juga diikuti sekitar 150 peserta yang terdiri dari unsur Pimpinan Pusat dan utusan dari 34 Pimpinan Wilayah GP Ansor seluruh Indonesia.


Fokus utama Konbes ini adalah untuk menetapkan kebijakan organisasi agar GP Ansor dapat berkhidmat dan beradaptasi dengan perkembangan baru di era digital. Pada Konbes yang akan dilaksanakan selama tiga hari, Jumat-Ahad (18-20/9), ini juga akan membahas berbagai hal.


Pembahasan tersebut dibagi ke dalam lima komisi. Komisi A, akan membahas pembentukan kepengurusan organisasi dan pergantian pengurus antar waktu. Komisi B, pengucapan janji pengurus, pemilihan ketua umum dan pengurus.


Sementara Komisi C akan membahas tentang Majelis Dzikir dan Sholawat Rijalul Ansor, dan LBH GP Ansor. Komisi D akan membahas soal kaderisasi dan penyusunan laporan yang turunannya adalah soal pembahasan tata penyusunan persuratan dan laporan, dan sistem kaderisasi.


Terakhir, pembahasan di Komisi E adalah soal akreditasi, pimpinan organisasi, dan rekomendasi-rekomendasi.


Pewarta: Aru Lego Triono

Editor: Fathoni Ahmad