STAINU Jakarta Kerja Sama dengan Persaudaraan Maroko-Indonesia
Selasa, 13 November 2012 | 04:56 WIB
Jakarta, NU Online
Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) Jakarta dan Organisasi Persaudaraan Maroko-Indonesia menandatangani kesepakatan kerja sama di bidang kebudayaan dan pendidikan di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Senin (13/11) malam.
<>
Penandatanganan dilakukan oleh Ketua STAINU Jakarta KH Mujib Qulyubi dan Ketua Organisasi Persadaraan Maroko-Indonesia Prof Dr Mariam Ait Ahmed usai kuliah umum “ad-Dirasah al-Islamiyah, Mafhumuha wa Majaluha”.
Isi kesepakatan di antaranya adalah pertukaran pengenalan budaya dan kunjungan ilmiah di kalangan ulama dan budayawan Indonesia-Maroko. Keduanya juga berkomitmen melaksanakan proyek pengembangan disiplin, pemikiran, dan ekonomi Islam, serta bahasa Arab dan penerjemahan.
“Menerjemahkan kitab-kitab dari bahasa Indonesia ke Arab dan dari Arab ke Indonesia,” bunyi salah satu butir dalam lembar nota kesepahaman (MoU) berbahasa Arab tersebut.
Prof Mariam mengaku senang dapat menjalin hubungan baik dengan Indonesia. Secara hisotris, hubungan sudah dipraktikan sejak kakeknya Ibnu Batutah pada abad keenam hijriyah. Presiden Sukarno juga merupakan pendorong kuat kemerdekaan Maroko dari penjajah.
“Hubungan saya dengan Indoensia lebih dari sekadar nasionalitas, yaitu rasa cinta,” kata guru besar perbandingan agama Universitas Ibnu Thufail Maroko ini.
Mujib menyampaikan terimakasih atas perhatian dan kerja sama pihak Maroko selama ini. Menurut dia, Prof Mariam banyak berjasa melancarkan kegiatan para pelajar NU di Maroko, termasuk mahasiswa STAINU Jakarta yang belajar di Universitas Ibnu Thufail.
“Beliau (Prof Mariam, red.) ini menjadi ibu bagi para mahasiswa kita yang ada di sana. Kontribusi beliau tak diragukan lagi,” pujinya.
Redaktur : Hamzah Sahal
Penulis : Mahbib Khoiron